UMKM Kotawaringin Timur Ekspor Perdana Kelapa ke Tiongkok, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Selasa, 27 Mei 2025 | 11:00 WIB

LINK UMKM - Pelaku UMKM dari Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mencatat tonggak penting dalam upaya ekspansi pasar global. Sebuah kontainer berisi buah kelapa berhasil dikirim ke Yangpu, Tiongkok, sebagai bagian dari ekspor perdana mandiri yang dilakukan langsung dari daerah tersebut pada Rabu (21/5).
Pengiriman ini dilakukan dari Dermaga MTP 03, Pelabuhan III Bagendang, dan menjadi bukti nyata bahwa pelaku usaha daerah, termasuk petani kelapa lokal, memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional. Upaya ekspor tersebut dikawal dan difasilitasi melalui sinergi berbagai pihak di bawah koordinasi lembaga-lembaga pemerintah setempat.
Dalam penyampaian resminya, pihak terkait menyatakan bahwa ekspor ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani kelapa di daerah. Meskipun begitu, perhatian terhadap ketersediaan bahan baku di dalam negeri tetap menjadi sorotan. Pelaku usaha dalam negeri yang bergantung pada kelapa diharapkan tetap dapat memperoleh pasokan dengan harga yang wajar dan stabil.
Kegiatan ini diyakini akan menjadi awal dari proses pengembangan usaha mikro di Kotawaringin Timur menuju skala bisnis yang lebih besar. Ekspor perdana ini juga dipandang sebagai inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya untuk mengembangkan pasar ke luar negeri, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional secara berkelanjutan.
Prosesi pelepasan ekspor disaksikan oleh berbagai pihak dari lembaga pemerintah provinsi dan kabupaten, termasuk dinas-dinas terkait di bidang koperasi, perdagangan, pertanian, serta perwakilan pelabuhan dan karantina. Sinergi antar-lembaga pemerintah dinilai menjadi kunci dalam keberhasilan ekspor ini, mencakup pendampingan perizinan, pemenuhan standar mutu internasional, hingga proses logistik dan pengapalan.
Sebelum pelepasan ekspor dilakukan, koordinasi lintas sektor telah digelar dalam bentuk rapat bersama antar-stakeholder. Fokus pembahasan utama dalam forum tersebut adalah tantangan keberlanjutan rantai pasok kelapa di dalam negeri. Isu ini menjadi perhatian mengingat potensi meningkatnya kebutuhan kelapa untuk pasar ekspor dapat mempengaruhi ketersediaan di pasar domestik.
Sebagai langkah antisipatif, disusun sejumlah rencana strategis untuk menjaga kontinuitas pasokan. Upaya tersebut meliputi inovasi di sektor pertanian, pengamanan suplai dari wilayah lain, serta program peremajaan pohon kelapa guna menggantikan pohon-pohon yang telah menua dan menurun produktivitasnya.
Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, kegiatan ekspor mandiri ini menjadi simbol nyata bahwa UMKM di daerah pun memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Langkah ini sekaligus menandai pergeseran paradigma dari usaha berskala kecil menjadi pelaku ekspor yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
***
ALP/NS



