Jakarta Kreatif Festival 2025 Targetkan Transaksi Rp20 Miliar, Gandeng 300 UMKM Lokal dan Nasional

Selasa, 27 Mei 2025 | 09:00 WIB

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar (tengah) menggelar konferensi pers terkait Jakarta Kreatif Festival 2025.

LINK UMKM - Upaya memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global sekaligus pusat ekonomi kreatif kembali digaungkan melalui gelaran Jakarta Kreatif Festival (JKF) 2025 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta.

Festival tahunan ini akan berlangsung pada 4–8 Juni 2025 di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Mengusung tema “Memperkuat Daya Saing Jakarta sebagai Kota Global”, JKF tahun ini mengadopsi tagline INXPIRE (Innovate, Explore, Empower) dan menargetkan nilai transaksi sebesar Rp20 miliar, naik dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp17 miliar.

Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (22/5), menyampaikan bahwa peningkatan target tersebut seiring dengan jumlah peserta yang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Disebutkan bahwa sekitar 87 UMKM akan hadir langsung di lokasi acara, sementara sekitar 300 UMKM lainnya berpartisipasi secara daring.

Menurut Arlyana, Jakarta Kreatif Festival bukan hanya ajang promosi produk, melainkan juga menjadi wadah strategis untuk penguatan kapasitas pemasaran, perluasan akses pembiayaan, digitalisasi sistem pembayaran, serta edukasi mengenai stabilitas harga. Pihaknya menilai bahwa dengan ekosistem UMKM yang terus berkembang, potensi untuk mencetak pelaku usaha berdaya saing global kian terbuka lebar.

JKF 2025 menghadirkan tiga fokus utama, yakni:

  • Peningkatan kapasitas dan pemasaran UMKM, termasuk pendampingan agar memenuhi kriteria pembeli potensial,
  • Peningkatan akses terhadap pembiayaan usaha melalui lembaga keuangan, dan
  • Digitalisasi sistem pembayaran untuk memperkuat efisiensi dan keamanan transaksi.

Rangkaian kegiatan selama festival mencakup pameran produk UMKM, layanan dan edukasi keuangan, workshop, talkshow, hingga kompetisi publik yang dirancang untuk menarik minat masyarakat sekaligus memberikan peluang pertumbuhan bagi pelaku UMKM.

Dalam keterangan lebih lanjut, Arlyana juga menyebutkan bahwa BI DKI Jakarta mendorong lebih banyak UMKM untuk menembus pasar ekspor. Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini sebagian besar ekspor UMKM masih didominasi oleh produk kerajinan tangan, sementara sektor makanan – yang kerap menembus pasar internasional – baru terbatas pada jenis keripik.

Melalui JKF, pihaknya bertekad memperluas ragam produk yang layak ekspor serta memberikan pendampingan khusus terkait kualitas, kuantitas, dan standarisasi produk. Arlyana menekankan bahwa tantangan terbesar pelaku UMKM untuk ekspor justru berasal dari sisi eksternal, salah satunya terkait persyaratan sertifikasi internasional.

Ia mencontohkan pasar Eropa yang sangat ketat dalam menerapkan prinsip Sustainable Development Goals (SDG’s), termasuk dalam hal keterlacakan bahan baku hingga metode produksi ramah lingkungan. Menurutnya, edukasi dan asesmen terhadap tantangan tersebut menjadi kunci agar produk UMKM Indonesia bisa bersaing secara global.

Dengan berbagai agenda yang dirancang, Jakarta Kreatif Festival 2025 diharapkan mampu menjadi ajang kolaboratif bagi UMKM, pemerintah, dan lembaga keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

Jakarta Kreatif Festival 2025 Targetkan Transaksi Rp20 Miliar, Gandeng 300 UMKM Lokal dan Nasional

Upaya memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global sekaligus pusat ekonomi kreatif kembali digaungkan melalui gelaran Jakarta Kreatif Festival (JKF) 2025 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta.

Festival tahunan ini akan berlangsung pada 4–8 Juni 2025 di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Mengusung tema “Memperkuat Daya Saing Jakarta sebagai Kota Global”, JKF tahun ini mengadopsi tagline INXPIRE (Innovate, Explore, Empower) dan menargetkan nilai transaksi sebesar Rp20 miliar, naik dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp17 miliar.

Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (22/5), menyampaikan bahwa peningkatan target tersebut seiring dengan jumlah peserta yang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Disebutkan bahwa sekitar 87 UMKM akan hadir langsung di lokasi acara, sementara sekitar 300 UMKM lainnya berpartisipasi secara daring.

Menurut Arlyana, Jakarta Kreatif Festival bukan hanya ajang promosi produk, melainkan juga menjadi wadah strategis untuk penguatan kapasitas pemasaran, perluasan akses pembiayaan, digitalisasi sistem pembayaran, serta edukasi mengenai stabilitas harga. Pihaknya menilai bahwa dengan ekosistem UMKM yang terus berkembang, potensi untuk mencetak pelaku usaha berdaya saing global kian terbuka lebar.

JKF 2025 menghadirkan tiga fokus utama, yakni:

  • Peningkatan kapasitas dan pemasaran UMKM, termasuk pendampingan agar memenuhi kriteria pembeli potensial,
  • Peningkatan akses terhadap pembiayaan usaha melalui lembaga keuangan, dan
  • Digitalisasi sistem pembayaran untuk memperkuat efisiensi dan keamanan transaksi.

Rangkaian kegiatan selama festival mencakup pameran produk UMKM, layanan dan edukasi keuangan, workshop, talkshow, hingga kompetisi publik yang dirancang untuk menarik minat masyarakat sekaligus memberikan peluang pertumbuhan bagi pelaku UMKM.

Dalam keterangan lebih lanjut, Arlyana juga menyebutkan bahwa BI DKI Jakarta mendorong lebih banyak UMKM untuk menembus pasar ekspor. Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini sebagian besar ekspor UMKM masih didominasi oleh produk kerajinan tangan, sementara sektor makanan – yang kerap menembus pasar internasional – baru terbatas pada jenis keripik.

Melalui JKF, pihaknya bertekad memperluas ragam produk yang layak ekspor serta memberikan pendampingan khusus terkait kualitas, kuantitas, dan standarisasi produk. Arlyana menekankan bahwa tantangan terbesar pelaku UMKM untuk ekspor justru berasal dari sisi eksternal, salah satunya terkait persyaratan sertifikasi internasional.

Ia mencontohkan pasar Eropa yang sangat ketat dalam menerapkan prinsip Sustainable Development Goals (SDG’s), termasuk dalam hal keterlacakan bahan baku hingga metode produksi ramah lingkungan. Menurutnya, edukasi dan asesmen terhadap tantangan tersebut menjadi kunci agar produk UMKM Indonesia bisa bersaing secara global.

Dengan berbagai agenda yang dirancang, Jakarta Kreatif Festival 2025 diharapkan mampu menjadi ajang kolaboratif bagi UMKM, pemerintah, dan lembaga keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x