Kredit Perbankan Nyaris Sentuh Rp8.000 Triliun, Pertumbuhan UMKM Masih Lesu

Minggu, 11 Mei 2025 | 08:00 WIB

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae dalam konferensi pers RDK, Jumat, 8 Mei 2025.

LINK UMKM -  Kredit yang disalurkan industri perbankan nasional mencatat angka signifikan pada Maret 2025, dengan total mencapai Rp7.908,42 triliun. Realisasi ini tumbuh 9,16 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, pertumbuhan kredit ke sektor UMKM dilaporkan masih melambat.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi, naik 13,36 persen secara tahunan. Kredit konsumsi tumbuh 9,32 persen, sedangkan kredit modal kerja meningkat 6,51 persen.

Kredit korporasi tercatat tumbuh pesat hingga 13,52 persen, namun kredit untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hanya naik 1,95 persen. Di antara sub-segmen UMKM, kredit untuk usaha kecil menunjukkan performa terbaik dengan pertumbuhan 8,65 persen.

Pemerintah menyebut perlambatan ini terjadi karena fokus perbankan tengah mengarah pada pemulihan kualitas kredit UMKM, terutama pascapandemi dan tekanan ekonomi global yang masih berlanjut.

Di sisi lain, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatat kenaikan, meski lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Per Maret 2025, total DPK mencapai Rp9.010 triliun, tumbuh 4,75 persen secara tahunan. Tabungan mencatat kenaikan tertinggi sebesar 7,74 persen, sementara giro tumbuh 4,01 persen, dan deposito 4,75 persen.

Meskipun pertumbuhan DPK menurun dibanding Februari yang mencapai 5,75 persen, kualitas kredit nasional dinilai tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross tercatat di 2,17 persen, sementara NPL net berada di angka 0,80 persen.

Tak hanya berperan dalam pembiayaan, sektor perbankan juga aktif dalam mendukung pasar keuangan melalui kepemilikan surat berharga negara. Per Maret 2025, sektor ini tercatat memegang sekitar 18 persen dari total SBN, senilai Rp1.121,88 triliun. Adapun kepemilikan terhadap Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mencapai 59,05 persen, atau senilai Rp526,17 triliun.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa perbankan tetap menjadi tulang punggung dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pembiayaan pembangunan nasional, meski tantangan di segmen UMKM masih perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x