BRI Perkuat Fondasi Bisnis, Bidik Pertumbuhan Sehat di Tengah Gejolak Ekonomi
Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memantapkan strategi jangka panjang untuk memperkuat fundamental bisnis guna menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Langkah ini disampaikan Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam paparan kinerja keuangan kuartal I 2025 yang digelar di Jakarta pada 30 April lalu. Hery menyebut bahwa penguatan struktur pendanaan, khususnya lewat pertumbuhan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA), menjadi fokus utama perusahaan ke depan.
“Pertumbuhan CASA akan didorong di semua segmen, mulai dari konsumer dan UMKM hingga wholesale banking,” ujar Hery. Ia menambahkan bahwa kekuatan transaksi ritel BRI yang diwakili oleh superapps BRImo, yang kini telah menjangkau lebih dari 40 juta pengguna, akan menjadi motor penggerak utama.
Penguatan pendanaan ini juga, kata Hery, tak bisa dipisahkan dari transformasi digital dan sinergi ekosistem. BRI disebut akan melakukan penyempurnaan pada tampilan dan pengalaman pengguna (UI/UX) BRImo sebagai bagian dari optimalisasi platform digital.
Selain itu, Hery menyoroti peran QRIS dan jaringan AgenBRILink dalam mendukung ekspansi CASA, dengan menyebut keduanya sebagai infrastruktur vital yang memperluas jangkauan layanan perbankan ke masyarakat.
Dari sisi sinergi, BRI juga memperkuat kolaborasi dengan anak-anak usaha seperti Pegadaian dan PNM, guna mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga melalui integrasi layanan dan saling dukung dalam operasional.
Tak hanya fokus pada segmen UMKM, Hery menjelaskan bahwa BRI juga memperluas diversifikasi portofolio kredit dengan mengembangkan produk seperti KPR dan BRIguna, yakni kredit berbasis gaji.
Di sisi korporasi, perusahaan meluncurkan platform Qlola by BRI yang dirancang untuk memberikan layanan transaksi terintegrasi bagi nasabah besar. Fitur-fitur di Qlola diklaim mampu menjawab kebutuhan finansial korporasi dalam satu ekosistem.
Dalam hal pengelolaan internal, BRI turut menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai prioritas. Hery menekankan pentingnya prinsip “the right man in the right place” dalam membentuk organisasi yang adaptif dan kompetitif. Pengembangan SDM dilakukan melalui pelatihan dalam negeri dan program pendidikan di sekolah bisnis internasional.
Lebih lanjut, aspek manajemen risiko juga tak luput dari perhatian. Menurut Hery, pendekatan terhadap risiko harus bersifat strategis dan bukan semata menjadi fungsi kontrol, agar setiap rencana ekspansi tetap berjalan secara prudent.
Di tengah tekanan ekonomi global, BRI tetap mencetak kinerja solid sepanjang Triwulan I 2025. Laba bersih tercatat sebesar Rp13,80 triliun, sedangkan total aset mencapai Rp2.098,23 triliun, atau tumbuh 5,49 persen secara tahunan. Penyaluran kredit mencapai Rp1.373,66 triliun, dengan porsi UMKM mendominasi sebesar 81,97 persen atau senilai Rp1.126,02 triliun.
Dengan pondasi yang semakin kokoh, BRI optimistis terus melangkah menuju visi sebagai bank universal yang melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Sebagai catatan, Hery Gunardi resmi menjabat sebagai Direktur Utama BRI usai disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 24 Maret 2025, dan telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
***
ALP/NS



