Gaya Hidup Sehat Meningkat, UMKM Gula Aren Serang Siap Tembus Pasar Global

Minggu, 4 Mei 2025 | 10:00 WIB

UMKM Tangkal Kawung asal Banten sukses tangkap tren sehat lewat produk gula aren bubuk dan cair, jadi alternatif gula rendah glikemik sejak 2018.

LINK UMKM -  Tren gaya hidup sehat yang semakin digemari masyarakat memunculkan permintaan tinggi akan produk pangan alami yang lebih sehat, salah satunya gula aren. Produk ini dikenal memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula pasir biasa, menjadikannya pilihan populer bagi konsumen yang peduli dengan kesehatan.

Salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan tren ini adalah Tangkal Kawung, produsen gula aren asal Kelurahan Trondol, Kecamatan Serang, Banten. Sejak didirikan pada 2018, perusahaan ini menawarkan produk gula aren dalam dua varian: bubuk dan cair, yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan pasar.

Menurut Adhe Shafitri, Direktur PT Tangkal Kawung Indojaya, produk gula aren cair yang kini diperkenalkan memiliki rasa manis yang lebih kuat namun dengan kadar gula yang lebih rendah dibandingkan varian bubuknya. "Gula aren bubuk lebih ringan rasanya meskipun kadar gula lebih tinggi. Sementara, gula aren cair memiliki rasa manis yang lebih pekat namun dengan kandungan gula yang lebih sedikit," ujarnya.

Untuk memenuhi permintaan pasar yang luas, Tangkal Kawung menawarkan berbagai ukuran kemasan, mulai dari 250 ml hingga 5 liter, dengan harga yang bervariasi. Produk ini tidak hanya ditujukan untuk konsumen rumahan, tetapi juga untuk pelaku bisnis, seperti kedai kopi, toko roti, dan industri makanan dan minuman lainnya.

"Selain pasar ritel, kami juga aktif menjalin kerjasama dengan pelaku bisnis B2B. Kami berharap melalui partisipasi kami di BRI UMKM EXPO(RT) 2025, dapat memperluas jaringan dan meningkatkan brand awareness," kata Adhe.

Perusahaan ini tidak hanya menargetkan pasar domestik, tetapi juga telah mempersiapkan ekspansi internasional, dengan Korea Selatan menjadi pasar utama yang dibidik. Adhe melihat peluang besar di Korea, mengingat regulasi impor yang lebih fleksibel dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Berkat produk berkualitas dan inovasi yang terus berkembang, Tangkal Kawung kini telah memiliki pelanggan setia dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Aceh, Lampung, dan Surabaya. Omzet perusahaan diperkirakan berkisar antara Rp20 juta hingga Rp25 juta per bulan, dengan potensi pertumbuhan yang semakin besar, terutama seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap produk berbasis gaya hidup sehat.

Partisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025 memberikan kesempatan bagi Tangkal Kawung untuk lebih dikenal, meningkatkan transaksi, serta memperkuat hubungan dengan pelaku bisnis lainnya. Pameran tersebut mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan kontrak ekspor yang mencapai lebih dari USD 90 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

Langkah ini juga sejalan dengan komitmen BRI untuk mendukung UMKM Indonesia agar bisa bersaing di pasar global. Agustya Hendy Bernadi, Corporate Secretary BRI, menegaskan bahwa kesuksesan Tangkal Kawung adalah contoh nyata dari upaya BRI dalam mendorong pengusaha UMKM agar dapat merambah pasar internasional.

“BRI berkomitmen untuk terus mendukung pengusaha UMKM melalui program pemberdayaan yang memungkinkan mereka tidak hanya bertumbuh di pasar lokal, tetapi juga berkompetisi di pasar global," ungkap Hendy.

Melalui pemberdayaan UMKM seperti Tangkal Kawung, Indonesia semakin menunjukkan potensi besar produk lokal untuk bersaing di pasar dunia.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x