Minuman Herbal Ashitaba Asal Malang Siap Masuki Pasar Global
Sabtu, 3 Mei 2025 | 10:00 WIB

LINK UMKM - Produk minuman herbal Kamandalu Ashitaba asal Malang, Jawa Timur, semakin percaya diri menapaki pasar internasional usai mendapat dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Lewat ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025, usaha mikro ini mendapatkan akses langsung untuk memperkenalkan produknya kepada calon mitra dari luar negeri.
Kamandalu Ashitaba merupakan minuman herbal berbahan dasar tanaman Ashitaba, sejenis seledri besar asal Jepang yang dikenal memiliki berbagai khasiat kesehatan. Produk ini dikembangkan oleh PT Semeru Sumber Rejeki setelah sang Direktur, Roy Pudyo Febrianto, merasakan sendiri manfaatnya dalam perjalanan menurunkan berat badan dan memperbaiki pola hidup.
Distributor Kamandalu Ashitaba, Grace Mamahit, menjelaskan bahwa komitmen menjaga kualitas dan keberlanjutan menjadi prinsip utama dalam produksi. Ia menyebut seluruh proses, mulai dari bahan baku hingga kemasan, menerapkan standar ramah lingkungan. Bahkan, pouch teh yang digunakan dibuat dari serabut jagung yang dapat terurai alami.
Grace menyebut tanaman Ashitaba yang dibudidayakan di lereng Gunung Semeru, tepatnya di daerah Poncokusumo, mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan di negara asalnya. Jika di Jepang tingginya hanya mencapai sekitar 80 sentimeter, di Malang tanaman tersebut bisa tumbuh hingga dua meter.
“Ini bukan seledri biasa yang digunakan untuk pelengkap makanan. Ashitaba adalah big celery, dan memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik bagi tubuh,” ungkap Grace.
Partisipasi Kamandalu Ashitaba dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025 membuka pintu kerja sama dengan pasar luar negeri, termasuk untuk menjangkau konsumen diaspora Indonesia. Produk ini diharapkan mampu memperkenalkan potensi herbal Nusantara di panggung global.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengatakan bahwa BRI terus mendorong UMKM nasional untuk naik kelas melalui pembiayaan, pelatihan, serta perluasan akses pasar. Ia menilai Kamandalu Ashitaba merupakan contoh produk unggulan berbasis lokal yang berpotensi menjadi andalan ekspor.
"UMKM Indonesia memiliki kekuatan yang luar biasa, termasuk di sektor herbal. BRI yakin produk seperti Ashitaba bisa menjadi representasi potensi nasional di pasar global," ujar Hendy.
Ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang digelar di ICE BSD City pada akhir Januari lalu tercatat menghadirkan lebih dari 69 ribu pengunjung. Pameran ini berhasil membukukan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan menghasilkan kontrak ekspor senilai US$90,6 juta atau setara Rp1,5 triliun.
Inisiatif ini menjadi bukti konsistensi BRI dalam memperluas jangkauan pasar UMKM Indonesia ke kancah internasional dan memperkuat kontribusi sektor usaha kecil terhadap perekonomian nasional.
***
ALP/NS



