LINK UMKM -  Menyadari terbatasnya pilihan camilan sehat di tengah dominasi gorengan dan makanan tinggi lemak, seorang ibu rumah tangga asal Bandung, Wulan (46), memilih jalur berbeda. Ia mengembangkan Battenberg Bakery, usaha rumahan yang menyajikan produk bebas gluten dengan cita rasa khas dan tampilan modern.

Usaha yang semula dibangun untuk membantu teman dengan alergi gluten ini, kini telah menembus pasar ritel nasional hingga diminati calon pembeli dari luar negeri, termasuk Jerman dan Australia.

Bermula dari Permintaan Teman, Menjadi Rekomendasi Komunitas

Wulan mengaku tidak memiliki rencana awal untuk berbisnis. Namun, permintaan dari seorang rekan di komunitas penyintas alergi makanan membuatnya mencoba membuat roti bebas gluten. Produk hasil kreasinya kemudian disebarluaskan secara organik oleh teman-teman sang pemesan. Dari mulut ke mulut, Battenberg Bakery pun mendapat tempat di hati konsumen.

Tanpa memahami teknik pemasaran digital saat itu, Wulan hanya mengandalkan rekomendasi dan media sosial. Namun, kekuatan konten dan kepuasan pelanggan mendorong pertumbuhan akun Instagram bisnisnya secara alami hingga memiliki ribuan pengikut.

Camilan Sehat Tak Harus Hambar

Misi utama Battenberg Bakery, menurut Wulan, adalah mengubah persepsi masyarakat bahwa makanan sehat selalu identik dengan rasa yang membosankan. Dengan pendekatan ini, ia mengembangkan berbagai produk camilan tanpa gluten yang tetap menggugah selera, salah satunya brownies kopi yang menggunakan biji kopi khas Jawa Barat.

Produknya dibuat berdasarkan sistem made by order untuk menjaga kesegaran dan kualitas, terutama karena termasuk kategori makanan basah. Penjualan tertinggi biasanya terjadi menjelang hari raya dan tahun baru, di mana permintaan meningkat signifikan.

Pandemi Jadi Momentum Perkembangan

Meski pandemi COVID-19 melumpuhkan banyak sektor usaha, kondisi itu justru membuka peluang bagi Wulan. Kebiasaan mengirim hampers makanan saat masa isolasi mendorong lonjakan permintaan. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk lebih serius mengurus legalitas usaha.

Berbagai izin dan sertifikasi mulai dari NIB hingga halal, diurus untuk memperluas jangkauan pasar. Setelahnya, Battenberg Bakery mulai masuk ke sejumlah toko organik di Jakarta dan Bandung, serta ikut hadir di MBloc Market dan MBloc Space. Produk mereka kini juga tersedia di kota lain seperti Jambi dan Semarang melalui sistem purchase order.

Dari Homemade ke Ekspor: Brownies Bites Siap Go Global

Perjalanan Wulan mendapat pengakuan lebih luas saat ia berhasil lolos dalam proses kurasi sebuah program ekspor yang didukung pemerintah. Melalui pelatihan intensif, ia mendapatkan pemahaman baru tentang pasar luar negeri, termasuk pentingnya menciptakan produk dengan daya simpan tinggi.

Dari sinilah lahir varian "Brownies Bites", camilan kering yang dirancang khusus untuk pasar internasional. Saat ini, produk tersebut sedang dipersiapkan untuk dikirim ke Australia, sementara permintaan dari calon pembeli asal Jerman juga mulai berdatangan.

Namun, Wulan menyoroti pentingnya data penjualan domestik sebelum ekspor. Tanpa bukti permintaan lokal, banyak pembeli luar negeri enggan mengambil risiko. Ini menjadi pembelajaran penting baginya dalam proses ekspansi global.

Pesan untuk UMKM: Jangan Ragu Tembus Pasar Dunia

Wulan menegaskan bahwa produk lokal Indonesia, tak terkecuali makanan ringan seperti kerupuk dan bawang goreng, punya daya tarik besar di luar negeri. Menurutnya, tantangan utama justru terletak pada kepercayaan diri pelaku usaha, bukan pada kualitas produk.

Ia juga mengingatkan pentingnya manajemen waktu, terutama bagi perempuan pelaku usaha yang juga memikul peran sebagai ibu. Konsistensi, disiplin, dan kemauan belajar, menurutnya, adalah fondasi utama dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.

***

ALP/NS