Pempek Crispy ala Cek Ya Tembus Pasar Jepang, Omzet Tembus Belasan Juta Rupiah
Minggu, 27 April 2025 | 12:43 WIB

LINK UMKM - Inovasi kuliner khas daerah kembali mencuri perhatian. Kali ini, pempek yang identik dengan sajian basah dan kuah cuko, disulap menjadi camilan kering yang praktis disantap. Produk ini dikembangkan oleh Raden Ayu Annisa, pelaku usaha mikro asal Palembang, yang sukses membawa pempek ke ranah lebih luas dengan sentuhan crispy dan berbagai varian rasa.
Memulai usahanya sejak 2015, Annisa memanfaatkan celah pasar di segmen camilan. Ia mengaku, pempek crispy lahir dari keresahan akan terbatasnya variasi sajian pempek yang selama ini hanya dikenal dalam bentuk konvensional. Bermodal Rp350 ribu pinjaman keluarga, ia memulai usaha dari dapur rumah sembari tetap mengurus ketiga anaknya.
Produksi dari Rumah, Jualan dari Pagi hingga Malam
Aktivitas produksi dilakukan secara mandiri. Dari subuh hingga malam hari, Annisa menyusun jadwal ketat yang mencakup mengurus keluarga, memproduksi pempek, hingga menjajakan dagangan langsung ke konsumen. Ia bahkan sempat berjualan di depan sekolah dasar dekat rumah, yang kemudian menjadi titik awal berkembangnya bisnis tersebut.
Pada masa awal, seluruh proses dilakukan sendiri. Mulai dari menggiling ikan, meracik adonan, menggoreng hingga mengemas, semua dikerjakan sambil menggendong anak. Ia mengungkapkan bahwa fase tersebut adalah masa paling menantang, terutama dalam hal manajemen waktu.
Belajar Mandiri dan Aktif Ikuti Pelatihan
Tak puas hanya dengan penjualan offline, Annisa mulai belajar digital marketing secara otodidak. Media sosial dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pasar. Ia juga aktif mengikuti pelatihan yang difasilitasi pemerintah daerah, serta bergabung dalam berbagai komunitas wirausaha lokal.
Langkah ini membuahkan hasil. Produknya mulai dikenal dan diminati, terutama setelah diperkenalkan di berbagai bazar dan pameran usaha kecil. Annisa pun mulai berinovasi lebih jauh, mengembangkan pempek crispy dalam kemasan siap santap dengan empat varian rasa: original, balado, keju, dan barbeque.
Legalitas, Sertifikasi, dan Inovasi Produk
Seiring meningkatnya permintaan, Annisa mulai mengurus izin usaha dan memperoleh sertifikasi halal, salah satunya melalui program pemerintah. Produknya dikemas praktis, lengkap dengan cuko dalam kemasan snack, sehingga bisa langsung dinikmati tanpa proses penggorengan ulang.
Puncaknya, pada 2021, produk “Cek Ya” lolos seleksi dalam sebuah ajang kreatif nasional yang diinisiasi kementerian. Di sana, ia mendapatkan bimbingan langsung mengenai pemasaran digital, pengelolaan keuangan, hingga strategi ekspor. Produk pempek crispy-nya bahkan sempat dibawa ke Jepang sebagai oleh-oleh khas Palembang.
Toko Sendiri dan Omzet Belasan Juta per Bulan
Kini, usaha yang dulu hanya beroperasi dari rumah telah memiliki toko fisik di Palembang. Lokasinya pun tak jauh dari kediaman pribadi, sehingga Annisa tetap bisa membagi waktu antara keluarga dan bisnis. Omzet yang dihasilkan setiap bulannya disebut telah menembus angka Rp15 juta.
Ia mengaku, pencapaian tersebut tidak diraih dengan mudah. Konsistensi, kerja keras, dan kemauan untuk terus belajar menjadi kunci utama. Saat ini, Annisa masih rutin mengikuti pertemuan komunitas wirausaha sebagai sarana berbagi pengalaman dan meningkatkan kualitas usaha.
Pesan untuk UMKM: Jangan Takut Gagal, Terus Berinovasi
Annisa berharap, kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya. Menurutnya, keberhasilan usaha tidak selalu ditentukan oleh besar kecilnya modal, tetapi oleh ketekunan dan keberanian untuk memulai. Ia juga menekankan pentingnya beradaptasi dengan perkembangan zaman serta terus mencari ilmu baru.
“Semua hal besar berawal dari langkah kecil,” ungkapnya. Ia pun bertekad membawa pempek crispy buatannya semakin dikenal, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga ke mancanegara.
***
ALP/NS



