Wewangian Nusantara Mendunia: Perjalanan Andara Cantika Indonesia Menembus Pasar Ekspor Berkat BRI

Rabu, 9 April 2025 | 10:00 WIB

PT Andara Cantika Indonesia

LINK UMKM -  Dari Sidoarjo, Jawa Timur, aroma harum wewangian lokal berhasil menembus batas negara dan menarik perhatian pasar global. Di balik kesuksesan ini berdiri sosok Fanny Lia Sutanto, pendiri PT Andara Cantika Indonesia, sebuah UMKM yang bergerak di bidang parfum dan produk kecantikan. Perjalanan bisnis yang dirintis sejak 2022 itu kini telah membawanya menembus pasar internasional—berkat konsistensi inovasi dan dukungan kuat dari program pemberdayaan BRI, termasuk keikutsertaannya dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025).

Fanny diketahui memiliki latar belakang pendidikan yang mendalam di bidang parfum dan estetika. Ia pernah menempuh studi di Grasse Institute of Perfumery, Prancis—yang dikenal sebagai pusat industri parfum dunia—dan memperdalam ilmu estetika di CIDESCO Swiss. Dari sinilah fondasi kuat PT Andara Cantika Indonesia dibentuk. Berdasarkan tesis magister yang ia tulis di Universitas Ciputra Surabaya, Fanny mengembangkan brand yang mengusung kualitas tinggi dan bahan-bahan alami sebagai nilai utama.

Sejak awal berdiri, Andara Cantika Indonesia langsung memantapkan langkahnya sebagai pemain serius dalam industri wewangian dan kecantikan. Tak hanya sukses mengantongi sertifikasi CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik) Golongan A, perusahaan ini juga telah memperoleh izin ekspor ke berbagai negara. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, Andara Cantika mampu mencatat omzet stabil sekitar Rp300 juta per bulan, dengan distribusi mencapai 37.000 unit untuk pasar domestik, serta ribuan unit lainnya yang berhasil diekspor ke Korea Selatan, Amerika Serikat, dan tengah mempersiapkan ekspansi ke Nigeria.

Kesempatan untuk tampil di panggung global datang ketika Andara Cantika terkurasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025)—sebuah ajang yang menjadi komitmen nyata BRI dalam membawa UMKM naik kelas. Acara bergengsi ini diselenggarakan di ICE BSD City dan sukses menarik perhatian lebih dari 69.000 pengunjung, membukukan transaksi lebih dari Rp40 miliar, serta menghasilkan kontrak ekspor senilai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

Selain memproduksi parfum, Andara Cantika Indonesia juga mulai merambah ke lini skincare premium. Salah satu produk inovatifnya, serum Le Louvre, menjadi titik awal ekspansi ke kategori perawatan kulit. Dalam pengembangan selanjutnya, Fanny menggandeng tiga apoteker untuk menciptakan formulasi berbasis sarang burung walet—yang dikombinasikan dengan bahan-bahan aktif seperti DNA salmon, niacinamide, tranexamic acid, serta ekstrak alami dari ginseng, chamomile, dan aloe vera.

Fanny menyampaikan dalam berbagai kesempatan bahwa dukungan dari BRI telah membuka akses pasar yang sebelumnya sulit dijangkau oleh pelaku UMKM sepertinya. Ia juga menyebut bahwa program pendampingan dan pemberdayaan yang diberikan tidak hanya membantu dari sisi pembiayaan, tetapi juga memperkuat wawasan bisnis dan jejaring kerja sama internasional.

Dari pihak BRI, Corporate Secretary Agustya Hendy Bernadi menyatakan bahwa kisah sukses seperti yang dialami Fanny adalah contoh nyata dari dampak transformasi UMKM saat diberikan akses dan bimbingan yang tepat. Ia menegaskan bahwa BRI akan terus menjadi mitra strategis bagi para pelaku usaha kecil untuk naik kelas dan bersaing di pasar global.

Melalui dedikasi dalam menciptakan produk berkualitas serta dukungan dari ekosistem pembiayaan yang inklusif, PT Andara Cantika Indonesia kini bukan hanya menjadi kebanggaan Sidoarjo, melainkan juga ikon UMKM Indonesia yang mampu menunjukkan bahwa aroma lokal bisa memikat dunia.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x