Keberhasilan CV Andaliman Mangintir Membawa Getirnya Andaliman ke Pasar Global

Sabtu, 5 April 2025 | 08:00 WIB

Tim CV Andaliman Mangintir saat menunjukkan produk andalan andaliman.

LINK UMKM -  CV Andaliman Mangintir, yang dipimpin oleh Ranap Manurung, berhasil mengembangkan sambal andaliman khas Sumatera Utara hingga menembus pasar internasional. Sambal dan produk olahan berbahan andaliman ini menarik perhatian banyak konsumen, baik di dalam negeri maupun luar negeri, berkat rasa unik yang ditawarkan oleh rempah andaliman, yang juga dikenal sebagai merica Batak.

Ranap Manurung, yang sebelumnya bekerja di Batam, memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di sekitar Danau Toba dan fokus pada bisnis olahan andaliman setelah melihat potensi besar yang dimiliki rempah ini. Andaliman, yang tumbuh di daerah berketinggian 1.500 mdpl, dulunya hanya digunakan sebagai bumbu masakan tradisional, seperti arsik dan saksang. Namun, Ranap dan rekannya, Marandus Sirait, melihat peluang untuk mengolah andaliman menjadi berbagai produk makanan yang lebih modern dan mudah diakses oleh konsumen.

Pada tahun 2017, mereka mendirikan CV Andaliman Mangintir dan mulai menghasilkan berbagai produk olahan, termasuk sambal, bandrek, teh, keripik, dan jamur renyah berbahan dasar andaliman. Produk-produk ini kini tersedia dalam berbagai kemasan praktis, seperti botol kaca dan pouch, yang memudahkan konsumen untuk menikmatinya kapan saja.

Dalam mengembangkan usahanya, Ranap mengungkapkan bahwa digitalisasi pemasaran menjadi kunci utama kesuksesan mereka. Sejak pandemi COVID-19, CV Andaliman Mangintir mengubah strategi pemasaran mereka dari penjualan langsung menjadi penjualan online melalui platform marketplace, seperti Shopee. Ini memungkinkan produk mereka dijangkau oleh konsumen dari berbagai daerah, bahkan mancanegara.

Selain itu, Ranap juga memastikan bahwa usahanya memenuhi standar kualitas dan legalitas dengan memperoleh Sertifikat Halal dan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan konsumen dan memastikan produk yang dihasilkan aman dikonsumsi.

CV Andaliman Mangintir berhasil menembus pasar internasional, dengan produk mereka kini tersedia di Jepang dan Amerika Serikat. Permintaan untuk sambal andaliman dan biji andaliman kering terus meningkat, dan pengiriman produk mereka ke luar negeri mulai dilakukan sejak 2023. Ranap menambahkan bahwa pengaruh marketplace dan media sosial dalam mempromosikan produk sangat besar dalam mendukung transformasi pemasaran digital mereka.

Dengan pendapatan bulanan mencapai Rp 25 juta hingga Rp 30 juta dari penjualan online, CV Andaliman Mangintir berhasil menunjukkan bagaimana sebuah produk lokal dengan inovasi dan pemasaran digital dapat mencapai pasar global. Keberhasilan ini menjadi contoh bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat internasional, dengan dukungan digitalisasi yang tepat.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x