Kisah Lukman, Security yang Menjadi Pelopor Seni Betawi lewat UMKM

Jumat, 4 April 2025 | 08:00 WIB

Lukman Hakim adalah pengerajin ondel-ondel mini daur ulang.

LINK UMKM - Lukman, seorang pria berusia 56 tahun yang berprofesi sebagai security di kawasan SCBD, Jakarta, memiliki kecintaan mendalam terhadap seni budaya Betawi, terutama ondel-ondel. Setiap hari, setelah selesai bertugas, Lukman akan segera pulang ke rumahnya yang sederhana untuk berkarya. Meski terhalang kesibukan kerja, semangatnya untuk melestarikan budaya Betawi tak pernah padam.

Sejak tahun 2004, ondel-ondel telah memberikan berkah luar biasa bagi Lukman. Dalam perjalanannya sebagai pembuat ondel-ondel, Lukman tidak hanya mampu menambah penghasilan, tetapi juga berhasil merenovasi rumahnya berkat kreativitas yang ia kembangkan dalam membuat boneka ondel-ondel mini. Lukman bahkan telah merintis usaha ini sejak 2013, dengan membuka sanggar 'Betawi Art' di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Tidak seperti ondel-ondel pada umumnya, Lukman membuat boneka ondel-ondel dengan bahan dasar botol bekas minuman teh kemasan. Melalui percobaan berulang, ia akhirnya menemukan formula yang tepat untuk menciptakan ondel-ondel mini yang otentik dan memiliki keunikan tersendiri. Setiap pasang ondel-ondel mini yang ia buat dijual dengan harga Rp25.000 hingga Rp35.000, dan kini Lukman telah memiliki pelanggan tetap yang memesan produk-produknya setiap bulannya, terutama menjelang lebaran.

Selain itu, Lukman juga memiliki rekanan yang menjual ondel-ondel buatannya, seperti Aneka Buana, Setu Babakan, Juragan Ondel-Ondel, dan beberapa toko di ITC Permata Hijau. Usaha ondel-ondel mini yang ia jalankan telah membuka peluang bagi banyak orang, dan Lukman bertekad untuk terus mengembangkan usahanya setelah pensiun dari pekerjaannya sebagai security.

Dalam mewujudkan cita-citanya untuk mengembangkan usaha ondel-ondel mini, Lukman merasa sangat terbantu dengan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Pinjaman KUR yang diterimanya telah mendukungnya untuk memperluas usaha ini. Sejak pertama kali mendapatkan bantuan KUR pada 2020, Lukman merasa bahwa usahanya semakin berkembang dan memiliki prospek yang cerah.

Selain mendalami seni, Lukman juga merasa bangga karena diundang untuk memberikan pelatihan di Pondok Pesantren Darussalam Ponorogo (Gontor), yang semakin membuktikan bahwa ondel-ondel tidak hanya membawa berkah materi, tetapi juga nilai-nilai spiritual.

Lukman berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan ondel-ondel, sebagai bagian dari warisan budaya Betawi yang harus tetap hidup. Menurut Lukman, menjaga seni ini adalah sebuah bentuk ibadah dan tanggung jawab, yang akan ia jalani sampai akhir hayatnya.

Dengan dukungan dari KUR BRI dan semangat yang tak pernah padam, Lukman berharap agar usahanya terus berkembang, dan ondel-ondel bisa terus hidup serta dikenalkan kepada generasi berikutnya.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x