Kemenaker dan Kementerian UMKM Siapkan Pelatihan Nasional untuk 5.000 Pelaku UMKM
Selasa, 1 April 2025 | 14:00 WIB

LINK UMKM - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia melalui program pelatihan kewirausahaan yang akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang lebih inklusif dan berdaya saing, sekaligus meningkatkan kualitas pelaku UMKM di berbagai daerah.
Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kemnaker Jakarta pada Selasa (25/3/2025), Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyampaikan bahwa pelatihan kewirausahaan yang akan dilaksanakan di bawah kerjasama ini bukan hanya sekedar seremonial. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata yang akan memberikan dampak langsung bagi para pelaku UMKM dan tenaga kerja di Indonesia. Pelatihan ini akan dilaksanakan di balai-balai latihan kerja yang dimiliki Kemnaker, yang sudah memiliki fasilitas lengkap serta instruktur berkompeten.
Yassierli menjelaskan, bahwa pelatihan kewirausahaan ini akan dimulai pada bulan Mei 2025. Pada tahap awal, sebanyak 5.000 pelaku usaha mikro dan kecil akan dilibatkan dalam program pelatihan yang diselenggarakan di berbagai titik di Indonesia. Menurutnya, meskipun jumlah awal peserta dianggarkan sebanyak 5.000 orang, kedua kementerian juga berencana untuk memperluas program ini hingga 10.000 peserta pada periode berikutnya, khususnya untuk usaha mikro dan kecil.
Sementara itu, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menambahkan bahwa program pelatihan ini akan memperkuat kolaborasi antara kementerian dan lembaga yang berfokus pada pengembangan UMKM di Indonesia. Maman menyebut bahwa pelatihan ini akan menargetkan pelaku usaha mikro dan kecil, terutama mereka yang berlokasi di daerah-daerah yang memiliki potensi besar namun masih minim akses terhadap pelatihan kewirausahaan yang berkualitas.
Kementerian UMKM dan Kemnaker berkomitmen untuk memberikan pelatihan dengan metode yang mudah dipahami dan relevan dengan kondisi terkini di lapangan. Dalam program ini, selain memberikan pelatihan dasar kewirausahaan, kedua kementerian juga akan memperkenalkan materi-materi terkait pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran produk, pengelolaan keuangan, serta pengembangan sumber daya manusia yang handal dalam dunia usaha.
Maman juga menambahkan, bahwa pelatihan ini akan melibatkan berbagai elemen penting dalam ekosistem UMKM, seperti lembaga pelatihan, mentor bisnis, dan juga sektor swasta yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan UMKM. Tujuannya, agar pelatihan ini bisa berjalan secara efektif, berkelanjutan, dan dapat menciptakan dampak positif yang nyata bagi perekonomian Indonesia.
Sebagai bagian dari pelaksanaan program, kedua kementerian akan memanfaatkan balai-balai pelatihan yang dimiliki Kemnaker, yang tersebar di berbagai daerah. Fasilitas tersebut sudah dilengkapi dengan peralatan dan sumber daya manusia yang siap mendukung pelatihan kewirausahaan dengan kualitas yang baik. Tidak hanya itu, program ini juga akan mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam proses pelatihan agar lebih mudah diakses oleh pelaku UMKM yang berada di daerah-daerah terpencil.
Pada kesempatan yang sama, Yassierli juga menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dalam meningkatkan daya saing UMKM Indonesia. Menurutnya, dengan bergandengan tangan dan berbagi sumber daya serta pengetahuan, sektor UMKM akan tumbuh lebih cepat dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian negara. Ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar seluruh kementerian dan lembaga bekerja sama untuk mempercepat transformasi digital dan peningkatan kualitas sektor UMKM di Indonesia.
Maman mengakhiri dengan berharap bahwa pelatihan yang dimulai pada bulan Mei 2025 nanti akan menjadi langkah awal dari program besar yang akan mendukung UMKM untuk naik kelas dan semakin berkembang. Ia juga berharap, pelatihan ini akan memberi dorongan bagi para pelaku usaha mikro dan kecil untuk lebih mandiri, lebih kreatif, dan lebih siap bersaing di pasar global.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan para pelaku UMKM di Indonesia dapat mengakses keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar saat ini, memperbaiki kualitas produk, serta memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha mereka secara lebih efektif dan efisien.
***
ALP/NS



