Tantangan Pembiayaan UMKM: Menteri Maman Sebut Rasio NPL Tembus 4,02%

Senin, 17 Maret 2025 | 13:00 WIB

Menteri UMKM Maman Abdurrahman (kedua kanan) bersiap untuk menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

LINK UMKM -  Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, baru-baru ini mengungkapkan bahwa rasio kredit bermasalah (Nonperforming Loan/NPL) sektor UMKM pada tahun 2024 tercatat mencapai 4,02%. Hal ini menjadi salah satu tantangan besar bagi pemerintah dalam mewujudkan target pembiayaan yang lebih besar bagi pelaku UMKM di Indonesia.

Dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI pada Selasa (18/3/2025), Maman menjelaskan bahwa meskipun rasio NPL sebesar 4% masih berada di bawah target yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), namun pemerintah terus berupaya menekan angka tersebut. Menurutnya, pengelolaan pembiayaan untuk usaha mikro memang tidak mudah secara teknis, mengingat sektor ini banyak menghadapi kendala dalam mengakses modal yang memadai.

Maman juga menyampaikan bahwa Kementerian UMKM terus berusaha untuk mengurangi rasio NPL dan meningkatkan kualitas pinjaman UMKM dengan sejumlah kebijakan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang memberikan akses pembiayaan dengan bunga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan konvensional yang mencapai 15%-16%. Dengan KUR, bunga pinjaman untuk UMKM bisa ditekan menjadi sekitar 6%, sehingga memudahkan pelaku usaha untuk mendapatkan modal yang lebih terjangkau.

Lebih lanjut, Maman juga memaparkan data mengenai jumlah unit usaha UMKM di Indonesia yang tercatat mencapai sekitar 30 juta. Data ini terbagi menjadi dua, yakni 17 juta unit usaha yang tercatat di Kementerian UMKM dan 13 juta unit usaha lainnya berdasarkan data Regsosek 2022. Sebagian besar, sekitar 99,71%, merupakan usaha mikro, dengan usaha kecil dan menengah masing-masing hanya mencakup 0,24% dan 0,6%.

Tantangan lain yang dihadapi adalah minimnya akses pembiayaan bagi UMKM. Berdasarkan data OJK 2023, sekitar 69% pelaku UMKM masih belum mendapatkan kredit, sementara rasio kredit UMKM hanya mencapai 20,3%, jauh dari target awal yang menginginkan angka tersebut mencapai sekitar 30%. Maman mengakui bahwa pemerintah masih berjuang untuk memenuhi target-target tersebut, dan hal ini menjadi salah satu fokus utama Kementerian UMKM.

Menurutnya, pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki kondisi ini dan menyusun berbagai langkah strategis untuk memastikan lebih banyak UMKM dapat mengakses pembiayaan yang diperlukan untuk berkembang. Namun, tantangan dalam menekan NPL dan meningkatkan rasio kredit tetap menjadi pekerjaan rumah yang besar, dan Maman berharap bisa mencapai pencapaian signifikan dalam waktu dekat.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x