Budi Sulistyono Menekankan Pentingnya Pembinaan Holistik bagi UMKM Indonesia
Senin, 24 Maret 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono, baru-baru ini menyoroti pentingnya keterlibatan BUMN dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa kehadiran BUMN dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan daya saing produk-produk UMKM lokal, terutama yang telah menjadi bagian dari pembinaan IDSurvey. Menurutnya, peran BUMN tidak hanya terbatas pada aspek pendanaan, tetapi juga harus mencakup berbagai dimensi lain, termasuk teknologi, desain, sumber daya manusia, dan pengemasan.
Pada kesempatan yang ada, Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang, mengemukakan pandangannya mengenai pentingnya perhatian menyeluruh terhadap UMKM. Ia menegaskan bahwa pembinaan terhadap UMKM seharusnya melibatkan lebih dari sekadar modal. Semua elemen dalam rantai produksi—mulai dari bahan baku, teknologi, hingga pemasaran—harus mendapatkan perhatian yang setara agar UMKM dapat berkembang optimal.
Kanang menjelaskan bahwa untuk dapat bersaing, UMKM memerlukan lebih dari sekadar pembiayaan. Ia menyebutkan bahwa aspek seperti teknologi dan desain produk juga harus mendapatkan perhatian agar UMKM mampu bersaing di pasar global. Menurutnya, setiap tahapan dalam proses produksi perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai, sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang diinginkan pasar.
Ia juga menyoroti perlunya peran BUMN dalam membantu UMKM memasarkan produk mereka. Kanang menegaskan bahwa setelah proses produksi selesai, fokus utama seharusnya adalah pemasaran produk. Tanpa dukungan yang tepat dalam aspek ini, meskipun produk berkualitas tinggi, UMKM akan kesulitan untuk memasuki pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, menurutnya, BUMN memiliki tanggung jawab untuk membantu pemasaran produk UMKM agar dapat bersaing dan menguasai pasar.
Lebih lanjut, politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini mengusulkan agar pendampingan terhadap UMKM dilakukan secara menyeluruh, mulai dari hulu ke hilir. Ia menekankan pentingnya keterlibatan BUMN dalam memastikan bahwa UMKM tidak hanya mendapatkan bantuan modal, tetapi juga akses kepada teknologi terbaru, desain yang kompetitif, serta saluran distribusi yang efektif. Pendampingan ini, menurutnya, harus berlangsung secara berkelanjutan agar dapat memberikan dampak jangka panjang bagi perkembangan UMKM.
Kanang juga mengungkapkan pandangannya terkait persaingan dengan produk impor. Ia menegaskan bahwa UMKM Indonesia tidak perlu merasa takut dengan produk luar negeri, terutama jika produk lokal memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, seperti kualitas yang lebih alami dan seni yang terkandung dalam proses produksinya. Oleh karena itu, ia mengajak UMKM untuk berani menembus pasar internasional dan memanfaatkan keunggulan produk lokal.
Pada kunjungan yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, serta sejumlah pejabat lainnya, mereka mengunjungi berbagai stand UMKM yang dibina oleh IDSurvey. Produk-produk yang dipamerkan antara lain Batik Tulis Lasem Rizki Barokah, furniture Manggar Natural, dan kerajinan tangan Sinta Craft. Selain mengamati produk-produk tersebut, para anggota Komisi VI juga melakukan pembelian untuk mendukung keberlanjutan usaha UMKM lokal.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan produk UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar global dengan memenuhi standar kualitas internasional. Dengan dukungan penuh dari BUMN dan lembaga terkait, diharapkan UMKM dapat berkembang dengan pesat dan berdaya saing tinggi di kancah global.
***
ALP/NS