Rahasia Perjalanan Sukses Rosalia Menjual Ribuan Toples Kue Kering Saat Ramadhan

Minggu, 9 Maret 2025 | 10:00 WIB

Rosalia Andriani, Owner Chics Cookies, UMKM Kue Kering, dengan produk-produknya.

LINK UMKM - Bulan Ramadhan selalu identik dengan berbagai hidangan manis, termasuk kue kering. Melihat peluang tersebut, Rosalia Andriani dengan cerdas mengembangkan bisnis kue kering yang diberi nama Chics Cookies. Bisnis ini kini telah menjadi pilihan utama banyak orang saat Ramadhan, bahkan mampu meraih ribuan pesanan dan omzet menggiurkan.

Rosalia memulai bisnisnya lebih dari 20 tahun yang lalu, setelah memutuskan berhenti bekerja untuk merawat anak. Pada awalnya, dia hanya iseng membuat kue dan membagikannya kepada rekan suami. Tak disangka, rasanya disukai banyak orang, dan permintaan pun berdatangan. Dari situ, Rosalia memutuskan untuk serius menjalankan usaha kue kering. 

Dengan modal sekitar Rp 10 juta untuk peralatan dan bahan-bahan, Rosalia pun mulai menggeluti bisnis kue kering secara profesional. Ia menargetkan pasar korporat dan para karyawan perusahaan, yang ternyata sangat menyambut baik produk-produknya. Tak hanya itu, Chics Cookies juga mulai dikenal di kalangan reseller yang tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Yogyakarta.

Varian Kue yang Digemari Banyak Orang

Rosalia menawarkan 15 varian kue kering, di antaranya lidah kucing, nastar, sagu keju, kastangel, dan putri salju. Semua produknya dibuat dengan bahan-bahan premium yang dijamin kualitasnya. Produk-produk ini dijual dengan harga mulai Rp 70.000 hingga Rp 85.000 per toples. Rosalia berfokus pada rasa dan kualitas, dan meskipun menggunakan bahan premium, ia tetap menjaga harga agar tetap terjangkau bagi pelanggan setianya. Hal ini pun menjadi alasan mengapa harga produk Chics Cookies tidak pernah naik sejak pertama kali dipasarkan.

Penjualan Melonjak Drastis di Bulan Ramadhan

Setiap memasuki bulan Ramadhan, permintaan akan kue kering Chics Cookies melonjak drastis. Bahkan, Rosalia mampu menerima lebih dari 5000 pesanan toples kue kering hanya dalam waktu singkat. Pada hari ke-10 bulan Ramadhan 2024, pesanan telah mencapai hampir 1000 toples, belum termasuk pesanan dari perusahaan dan reseller. Dalam waktu sebulan penuh, omzet yang diperoleh dari penjualan kue kering ini bisa lebih dari Rp 100 juta.

Rosalia mempersiapkan produksi jauh-jauh hari sebelum Ramadhan tiba. Sejak satu bulan sebelumnya, ia mulai memproduksi kue kering untuk memberikan tester kepada pelanggan dan juga menyimpan stok agar siap memenuhi permintaan saat Ramadhan datang. Ia pun mengantisipasi kebutuhan bahan baku yang meningkat dan mengatur pengadaan bahan jauh sebelum harga naik.

Tantangan yang Dihadapi Rosalia

Namun, menjalankan bisnis kue kering ini tak semudah yang dibayangkan. Selain menghadapi keterbatasan ruang produksi yang masih berada dalam rumah, Rosalia juga mengalami kendala dengan pengiriman kue ke luar kota. Kendala utama adalah kue yang terlalu ringkih sehingga mudah rusak selama pengiriman. Namun, Rosalia terus berusaha mencari solusi agar produknya sampai ke tangan pelanggan dalam keadaan utuh.

Menjaga Bisnis Tetap Hidup di Luar Musim Ramadhan

Kue kering memang sering kali dibeli menjelang hari besar seperti Ramadhan, Natal, dan Imlek. Untuk tetap menjaga bisnisnya berjalan lancar, Rosalia juga menjual berbagai jenis kue basah seperti kue ulang tahun dan kue lainnya. Ke depannya, Rosalia berharap bisa membuka toko kue sendiri dan mengembangkan bisnisnya lebih luas, termasuk melalui e-commerce.

Meski terhalang oleh keterbatasan teknologi, Rosalia tetap berusaha untuk memasarkan produk-produknya lebih luas agar bisa menjangkau lebih banyak pelanggan. Dengan ketekunan dan kualitas produk yang selalu terjaga, Rosalia telah membuktikan bahwa bisnis kue kering bisa berkembang pesat, terutama jika dijalankan dengan hati dan perhatian yang penuh.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x