Pemberdayaan UMKM Indonesia Melalui Ajang Internasional: Langkah Strategis Mendorong Daya Saing Global
Sabtu, 1 Maret 2025 | 10:00 WIB

LINK UMKM - Sebanyak tujuh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan dari sebuah perusahaan besar ikut meramaikan pameran Inacraft 2025, sebuah ajang bergengsi yang diadakan di Jakarta pada 5-9 Februari 2025. Keikutsertaan mereka dalam acara tersebut bukan hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional. UMKM-UMKM yang terlibat dalam pameran ini meliputi berbagai kategori, seperti fesyen, kerajinan tangan, dan aksesori, dengan produk-produk inovatif yang diharapkan dapat menarik perhatian pasar global.
Pameran ini menjadi sorotan utama bagi pelaku usaha lokal yang ingin memperluas jaringan dan memperkenalkan produk mereka ke dunia internasional. Melalui keikutsertaan dalam acara tersebut, UMKM mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk, sekaligus mengakses peluang ekspor yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan upaya untuk membangun ekonomi yang lebih mandiri dan berdaya saing, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Seorang perwakilan dari perusahaan besar tersebut menjelaskan bahwa pameran ini bukan hanya menjadi ajang untuk menampilkan produk-produk unggulan, tetapi juga sebagai sarana untuk mendukung pengusaha kecil agar semakin berkembang. Produk-produk yang dipamerkan oleh UMKM binaan mereka adalah hasil dari pembinaan intensif yang melibatkan inovasi dan kreativitas tinggi, yang disesuaikan dengan tren pasar internasional. Melalui partisipasi dalam pameran ini, para pelaku UMKM diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk mereka, memperluas jaringan pemasaran, dan membuka peluang ekspor yang lebih luas.
Tema besar yang diangkat dalam pameran Inacraft 2025 adalah **Sustainability** dan **Kolaborasi**, yang bertujuan untuk mendorong keberlanjutan industri kerajinan Indonesia serta memperkuat sinergi antara berbagai pihak. Perusahaan besar yang mendampingi UMKM tersebut berharap bahwa pameran ini dapat menjadi batu loncatan bagi pelaku UMKM untuk “naik kelas,” yaitu dengan memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih besar dan lebih kompetitif.
Inacraft 2025 diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta, termasuk UMKM dari Asia Timur, ASEAN, hingga Afrika. Hal ini membuka peluang besar bagi pelaku UMKM Indonesia untuk memperkenalkan produk mereka secara global, sekaligus memperluas akses ke pasar ekspor yang lebih luas. Keikutsertaan dalam acara seperti ini memungkinkan para pengusaha lokal untuk belajar dari pasar internasional, serta beradaptasi dengan standar global dalam hal kualitas dan keberlanjutan produk.
Selain menjadi tempat bagi UMKM untuk menunjukkan inovasi mereka, pameran ini juga menjadi momentum penting bagi perkembangan industri kerajinan Indonesia. Salah satu perwakilan dari asosiasi industri kerajinan mengungkapkan bahwa pameran ini menegaskan pentingnya inovasi dalam produk kerajinan tangan agar dapat bersaing di pasar global. Oleh karena itu, ia berharap para pengusaha kerajinan dapat terus berinovasi dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dan memanfaatkan daur ulang, guna mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh produk mereka.
Menteri yang hadir dalam pameran ini juga memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif yang mendukung perkembangan UMKM, khususnya di sektor kerajinan. Beliau berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat ekonomi UMKM di Indonesia dan mendukung para pengusaha kecil agar dapat berkembang lebih baik lagi di masa depan. Pemerintah juga berencana untuk terus mengembangkan konsep holding UMKM sebagai terobosan dalam memperkuat konektivitas antara UMKM dan industri besar, yang akan mempercepat pertumbuhan sektor UMKM di tanah air.
Melalui acara seperti Inacraft 2025, UMKM Indonesia semakin memiliki kesempatan untuk berkembang, meningkatkan kualitas produk, dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke pasar global. Dengan adanya dukungan yang lebih luas, baik dari pemerintah maupun sektor swasta, UMKM Indonesia berpeluang besar untuk bersaing di pasar internasional, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian Indonesia.
***
NS/ALP



