Transformasi UMKM di Sumbawa: Bale Berdaya Bawa Pemberdayaan Ekonomi yang Lebih Luas
Sabtu, 25 Januari 2025 | 13:00 WIB
LINK UMKM - Program Bale Berdaya telah terbukti menjadi pendorong utama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dengan fokus pada penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu pelaku UMKM yang merasakan dampak positif dari program ini adalah Sri Kartina, seorang pengusaha dari Kecamatan Sumbawa. Melalui usaha Sasopo Ate, Sri berhasil mengembangkan produk manjareal, jajanan tradisional yang terbuat dari daun lontar. Manjareal kini bukan hanya menjadi camilan, tetapi juga simbol kekayaan budaya lokal yang melestarikan tradisi makanan kesultanan.
Sri Kartina mengungkapkan bahwa setelah mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Bale Berdaya, ia memperoleh pengetahuan baru tentang cara menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dan mengatur pembukuan keuangan usaha dengan lebih baik. Selain itu, ia juga belajar cara menyusun jadwal konten dan strategi pemasaran melalui media sosial, serta mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan usaha di depan umum.
Saat ini, usaha Sasopo Ate yang digeluti oleh Sri Kartina telah berkembang pesat, dengan omzet yang mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Ia berharap usaha tersebut bisa membawa cita rasa lokal ke seluruh nusantara, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk melestarikan tradisi budaya yang ada.
Program Bale Berdaya sendiri merupakan inisiatif dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara dalam rangka Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang bekerja sama dengan Kumpul. Program ini telah berhasil meningkatkan kapasitas lebih dari 100 UMKM di Kabupaten Sumbawa, yang tersebar di tujuh kecamatan: Sumbawa, Moyo Hulu, Lenangguar, Lunyuk, Orong Telu, Ropang, dan Lantung. Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai topik, seperti kewirausahaan, branding, pembukuan, dan pemasaran digital, dengan dukungan lebih dari 40 mentor lokal dan nasional.
Selain pemberdayaan pelaku UMKM, program ini juga melibatkan 40 pemuda daerah sebagai Residence Buddy yang mendampingi UMKM dalam menerapkan materi pelatihan secara langsung. Sebagai hasil dari program ini, UMKM mengalami penurunan biaya operasional hingga 45%, peningkatan omzet yang signifikan, serta pemenuhan sertifikasi NIB dan Halal untuk semua produk yang dihasilkan.
Memasuki tahun kedua, Bale Berdaya semakin mempertegas komitmennya untuk memperluas dampak positif bagi UMKM. Mega Prawita, Managing Director Kumpul, menyatakan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk membantu masyarakat Sumbawa menjadi mandiri secara ekonomi. Ia juga menambahkan bahwa Bale Berdaya akan terus mendampingi UMKM unggulan di daerah tersebut untuk membuka peluang akses pasar dan permodalan yang lebih luas.
Dengan berfokus pada pemberdayaan UMKM dan pelestarian budaya lokal, Bale Berdaya tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menciptakan produk-produk inovatif yang berkelanjutan. Sinergi antara pemangku kebijakan dan semangat UMKM diharapkan dapat menjadikan program ini sebagai model pemberdayaan yang berkelanjutan, serta meningkatkan kapasitas, produktivitas, dan keberlanjutan usaha di Sumbawa.
***
NS/ALP