LINK UMKM - Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) 2024 akan kembali digelar sebagai bagian dari komitmen untuk memacu pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Setelah sukses menyelenggarakan rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang telah mengunjungi 20 provinsi sepanjang 2024, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama mitra, kembali menghadirkan acara prestisius ini untuk memberikan pengakuan kepada para pengusaha lokal yang telah berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Jumat, 6 Desember 2024, di Jakarta, Kepala Bidang Perluasan Pasar Kementerian UMKM, Agni Iswarani, menegaskan bahwa keberhasilan pengusaha UMKM merupakan cermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menyatakan bahwa ekonomi Indonesia mampu bangkit karena ketahanan dan daya juang para pelaku UMKM yang terus berkembang meskipun berbagai tantangan. Agni menekankan bahwa dukungan pemerintah terhadap pengusaha lokal sangat penting untuk membantu mereka mengembangkan usaha dan memperbesar jangkauan pasar mereka, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia.

Agni juga mengungkapkan bahwa Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) 2024 akan kembali diselenggarakan dengan menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). Acara penganugerahan ini dijadwalkan akan digelar pada 13 Desember 2024 di Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam pelaksanaannya, ABBI 2024 akan memberikan penghargaan dalam empat kategori utama yang mencerminkan sektor-sektor unggulan UMKM Indonesia, yaitu fesyen modest, kuliner, kriya, serta kecantikan dan kebugaran. Kategori fesyen modest merupakan kategori baru yang diperkenalkan untuk mendorong pertumbuhan industri fesyen modest di Indonesia, yang memiliki potensi besar seiring dengan tren global.

Proses penentuan pemenang ABBI 2024 dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa kriteria penting. Penghargaan akan diberikan kepada 10 pemenang terpilih berdasarkan aspek-aspek seperti legalitas usaha, kearifan lokal dalam memproduksi barang, pemanfaatan teknologi digital, dampak sosial dan manfaat yang diberikan kepada masyarakat, serta ekspansi bisnis. Kriteria-kriteria ini diharapkan dapat menggambarkan komitmen pengusaha UMKM dalam memajukan produk lokal yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga berkelanjutan dan berdampak positif terhadap perekonomian lokal.

Lebih lanjut, Arshi Adini, Direktur Eksekutif Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), menekankan bahwa digitalisasi memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan bisnis UMKM di Indonesia. Menurutnya, digitalisasi membantu pelaku UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas, serta memungkinkan mereka untuk mempromosikan produk-produk lokal dengan lebih efisien. Selain itu, digitalisasi juga memfasilitasi pembentukan jejaring antar pelaku usaha yang saling mendukung, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan.

Pada kesempatan yang sama, Liz Zeny Merry, Asisten Deputi Sarana Prasarana Pendukung Konektivitas di Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, berharap agar ABBI 2024 dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. Liz berharap bahwa kesuksesan pengusaha UMKM yang menerima penghargaan ABBI dapat menjadi pendorong bagi sektor UMKM lainnya untuk berkembang dan berinovasi. Keberhasilan mereka, menurutnya, akan memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan, karena UMKM merupakan tulang punggung ekonomi negara.

Dengan digelarnya ABBI 2024, diharapkan semakin banyak pengusaha lokal yang terdorong untuk terus berinovasi, berkembang, dan memperkenalkan produk-produk unggulannya ke pasar global. Penghargaan ini juga diharapkan dapat memberikan pengakuan yang lebih luas terhadap kontribusi sektor UMKM dalam mendorong ekonomi kreatif dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia.

***

NS/SKA