Kisah Perjalanan Kepedulian Sosial dari Seorang Ryan yang Mendirikan Bisnis Helm Anak

Selasa, 3 Desember 2024 | 13:00 WIB

Kisah Perjalanan Kepedulian Sosial dari Seorang Ryan yang Mendirikan Bisnis Helm Anak

LINK UMKM - Bisnis sering kali bermula dari sebuah rasa peduli yang mendalam terhadap kondisi sekitar, serta keinginan untuk memberikan manfaat lebih bagi banyak orang. Inilah yang dirasakan oleh Riadlul Muminin, yang lebih akrab disapa Ryan, seorang pemuda asal Surabaya. Ryan mengawali usaha helm anak, Hijmuku, sebagai bentuk tanggung jawab sosial untuk mengatasi masalah keselamatan berkendara, khususnya bagi anak-anak yang belum memiliki akses mudah untuk mendapatkan helm yang sesuai. Bisnis ini tidak hanya menawarkan produk yang aman, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal di sekitar desanya.

Perjalanan bisnis Ryan dimulai pada 2016, ketika ia merasa sangat prihatin dengan pemandangan sehari-harinya di sekitar jalanan desanya. Ryan sering melihat anak-anak yang dibonceng orang tua mengendarai motor tanpa mengenakan helm. Keprihatinannya semakin dalam, mengingat kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak usia 5 hingga 19 tahun, sebagaimana yang ditekankan oleh data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Menyadari risiko yang mengancam keselamatan anak-anak di desanya, Ryan merasa perlu melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah ini.

Sebagai seorang pecinta sepeda motor yang sangat memahami pentingnya keselamatan berkendara, Ryan merasa miris melihat fenomena tersebut. Ia menyadari bahwa salah satu faktor yang mungkin menyebabkan orang tua tidak memberikan helm pada anak-anak mereka adalah kesulitan mendapatkan helm yang sesuai dengan ukuran dan standar keamanan untuk anak-anak. Keinginan untuk memberikan solusi terhadap masalah ini akhirnya mendorong Ryan untuk memulai usaha helm khusus anak. 

Dengan tekad yang kuat, Ryan memulai riset kecil-kecilan untuk memahami kebutuhan akan helm yang aman dan nyaman untuk anak-anak. Setelah mendapatkan wawasan tentang masalah yang ada, Ryan kemudian mendesain dan memproduksi helm anak yang tidak hanya memenuhi standar keselamatan, tetapi juga memiliki desain yang menarik dan nyaman digunakan. Ia mengungkapkan bahwa saat itu, helm anak yang berkualitas dan memenuhi standar keselamatan masih sangat langka di pasaran, sehingga ia merasa terpanggil untuk menciptakan solusi tersebut.

Namun, perjalanan Ryan dalam membangun usaha ini tidaklah mudah. Sebagai seseorang yang sebelumnya bekerja sebagai teknisi ponsel, Ryan menghadapi tantangan besar dalam mengembangkan bisnis helm anak yang sama sekali baru baginya. Terlebih lagi, ia tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman di dunia bisnis maupun industri manufaktur helm. Meskipun demikian, ia tidak menyerah dan terus berusaha untuk belajar, baik dari berbagai sumber maupun melalui pengalaman langsung. Dengan prinsip "alon-alon, sing penting kelakon" (pelan-pelan, yang penting terlaksana), Ryan bertekad untuk membangun usahanya secara perlahan namun pasti.

Hijmuku, yang dimulai dengan produksi helm anak yang aman, segera berkembang menjadi sebuah usaha yang memberdayakan masyarakat lokal di sekitar desanya. Ryan tidak hanya fokus pada produksi helm, tetapi juga berusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Ini membuat Hijmuku bukan sekadar bisnis, tetapi juga sebuah proyek sosial yang memberikan dampak positif pada komunitasnya.

Berkat ketekunan dan semangatnya, Ryan berhasil mengatasi tantangan yang dihadapinya sebagai pemula di dunia bisnis. Hijmuku kini semakin dikenal di pasar, dan produk-produknya telah banyak membantu orang tua untuk melindungi anak-anak mereka saat berkendara. Ryan juga mengungkapkan bahwa keberhasilannya ini tidak terlepas dari dukungan orang-orang sekitar, baik keluarga, teman, maupun masyarakat yang mendukung visinya untuk menyediakan helm anak yang berkualitas dan aman.

Kini, Ryan membuktikan bahwa bisnis bisa lahir dari sebuah kepedulian yang mendalam terhadap keselamatan dan kesejahteraan orang lain. Dengan berfokus pada kebutuhan pasar yang belum terakomodasi, ia berhasil membangun usaha yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal keselamatan berkendara anak-anak. Keberanian untuk memulai, meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan, serta tekad untuk terus belajar dan berkembang, telah membuat Hijmuku menjadi contoh nyata bagaimana bisnis yang dimulai dari rasa peduli dapat berkembang dan memberikan manfaat luas bagi banyak orang.

***

SKA/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x