Ancol Tingkatkan Kualitas Para Pelaku UMKM Agar Naik Kelas
Jumat, 8 November 2024 | 13:00 WIB
LINK UMKM - Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di kawasan wisata Ancol, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. melakukan penataan terhadap pedagang asongan yang selama ini berjualan di sepanjang pantai. Program penataan ini bukan hanya bertujuan untuk merapikan kawasan wisata, tetapi juga untuk membantu para pelaku UMKM agar dapat "naik kelas" dan berkembang dengan lebih baik.
Ariyadi Eko Nugroho, Corporate Communication Manager PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., menjelaskan bahwa penataan ini merupakan bagian dari persiapan Jakarta menuju status Global City. Eko menekankan bahwa sebagai salah satu destinasi wisata ikonik di Jakarta, Ancol harus memastikan bahwa setiap elemen di dalamnya, termasuk para pedagang, siap memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung.
Program ini pertama kali diluncurkan pada 2022 dan bertujuan untuk meningkatkan usaha para pedagang asongan dengan memberi mereka dukungan yang lebih besar. Penataan ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas perniagaan di Ancol serta memberi kesempatan bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka. Eko mengungkapkan bahwa pedagang yang berpartisipasi dalam program ini akan mendapatkan fasilitas seperti seragam, ID card resmi, dan gerobak baru yang lebih profesional untuk berjualan, bahkan mereka bisa berjualan dalam dua shift. Selain itu, para pedagang juga tidak perlu khawatir tentang tempat berjualan karena Ancol menyediakan lokasi berdagang secara gratis.
Salah satu langkah inovatif yang diambil adalah pemberian modal barang dagangan dari pihak Ancol. Sebelumnya, para pedagang asongan diharuskan menyediakan modal sendiri untuk membeli barang dagangan, namun kini mereka bisa mengambil barang dari Ancol tanpa perlu mengeluarkan biaya. Pedagang hanya perlu menjual barang tersebut dan melaporkan hasil penjualan, dengan keuntungan 100% akan mereka bawa pulang.
Selain itu, penataan ini juga akan menyusun pedagang dalam sistem klusterisasi. Setiap kluster akan terdiri dari tiga jenis pedagang: aksesoris, mainan, dan makanan atau minuman. Penataan ini bertujuan agar kawasan pantai Ancol, baik di bagian timur, barat, maupun tengah, menjadi lebih terorganisir dan nyaman bagi pengunjung.
Eko menambahkan bahwa program ini tidak hanya bermanfaat untuk Ancol, tetapi juga untuk warga sekitar, terutama dari daerah Pademangan. Sebagai langkah pemberdayaan ekonomi, Ancol memberikan prioritas kepada warga setempat untuk bergabung dalam program ini, dengan harapan mereka dapat merasakan manfaat langsung dari pengembangan kawasan wisata.
Meskipun penataan ini mendapat dukungan luas dari masyarakat sekitar, Eko mengakui bahwa ada beberapa tantangan, termasuk pro dan kontra dari para pedagang. Namun, dengan pendekatan yang dialogis dan melalui sosialisasi yang intensif, Ancol berkomitmen untuk memastikan bahwa program ini bisa berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi semua pihak.
Melalui penataan ini, Ancol berharap dapat memberikan pengalaman rekreasi yang lebih menarik dan nyaman bagi pengunjung sekaligus membantu para pedagang asongan berkembang menjadi pelaku UMKM yang lebih profesional. Eko menegaskan bahwa dengan langkah ini, Ancol tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung Jakarta untuk menjadi kota global yang semakin maju.
***
SKA/SKA