Lokakarya Internasional Untuk Meningkatkan Kapasitas UMKM

Jumat, 8 November 2024 | 08:00 WIB

Lokakarya Internasional Untuk Meningkatkan Kapasitas UMKM

LINK UMKM - Pada 28 Oktober hingga 1 November 2024, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) bekerja sama dengan Programma Uitzending Managers (PUM) Belanda menyelenggarakan lokakarya bertema “Adapting to Global Trends: How SMEs Can Lead in Ethical Beauty” di Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 23 perwakilan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kosmetik, dan bertujuan memberikan wawasan praktis mengenai pengembangan produk kosmetik yang aman, berkualitas, dan memenuhi regulasi yang berlaku.

Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM, Noorman Effendi, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan PUM sudah berlangsung sejak 2022, yang sebelumnya fokus pada pendampingan untuk UMKM di sektor pangan olahan. Kini, kerja sama ini berlanjut ke sektor kosmetik. PUM juga telah mengembangkan sekitar 14 modul pelatihan khusus di bidang kosmetik untuk meningkatkan kapasitas UMKM di Indonesia.

Mohamad Kashuri, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung pengembangan UMKM, khususnya di bidang kosmetik. Melalui pendampingan intensif dari BPOM, diharapkan UMKM kosmetik Indonesia dapat memproduksi barang yang tidak hanya aman dan berkualitas, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di pasar global. BPOM sendiri telah mendampingi 208 UMKM kosmetik melalui 52 unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh Indonesia.

Kegiatan lokakarya ini menghadirkan para pelaku UMKM, praktisi industri, serta regulator yang saling berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai tren global, praktik terbaik, serta pengawasan kosmetik dari BPOM. Di hari pertama, peserta diberikan berbagai materi oleh narasumber yang berkompeten, seperti Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Kosmetik BPOM, Nurvika Widyaningrum, dan PUM Expert Hans Lambers.

Dalam sesi materinya, Nurvika menjelaskan tentang berbagai bentuk pendampingan yang diberikan BPOM kepada UMKM kosmetik, mulai dari pembuatan izin usaha hingga penyusunan dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan izin edar. Selain itu, PUM, melalui perwakilan lokalnya di Yogyakarta, Yuyun Yunastuti Daud, mengungkapkan bahwa PUM juga memberikan pendampingan teknis serta akses ke program trade mission ke Belanda, yang memungkinkan UMKM bertemu langsung dengan mitra bisnis potensial untuk meningkatkan peluang ekspor.

Hans Lambers, seorang PUM Expert, memberikan materi mengenai 14 modul kosmetik yang mendalam, dimulai dengan pembahasan dasar kimia kosmetik, anatomi kulit, dan rambut. Selanjutnya, peserta juga akan mempelajari praktik manufaktur yang baik (GMP) dan regulasi kosmetik internasional. Pemahaman yang mendalam tentang standar global diharapkan dapat mendorong UMKM kosmetik Indonesia untuk bertransformasi, tidak hanya untuk memenuhi permintaan pasar domestik tetapi juga untuk bersaing secara internasional dengan produk yang berkelanjutan dan etis.

Salah satu peserta, Arifanda dari PT Belle Amanah Sejahtera, memberikan apresiasi atas materi yang disampaikan selama workshop. Menurutnya, informasi yang didapat sangat menarik dan mudah dipahami, serta sangat relevan dengan kebutuhan untuk memperbarui formulasi produk kosmetik. Arifanda merasa bahwa modul-modul yang diberikan sangat aplikatif dan dapat langsung diterapkan dalam pengembangan produk di perusahaannya.

Dengan dilaksanakannya workshop ini, BPOM dan PUM berharap agar UMKM kosmetik di Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas produk mereka, tetapi juga memanfaatkan teknologi dan regulasi global untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Kegiatan seperti ini juga menjadi langkah penting dalam membantu UMKM Indonesia menyesuaikan diri dengan tren global di industri kecantikan, sekaligus membuka peluang ekspansi pasar internasional.

***

SKA/SKA

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x