Kisah Inspiratif Kurnia Menarik Pembeli Internasional Melalui Jamur Tiram Krispi
Selasa, 5 November 2024 | 11:00 WIB
LINK UMKM - Kurnia Sukma, Direktur CV Kurnia Nur Abadi, telah berbagi perjalanannya yang inspiratif dalam membangun bisnis makanan sehat di Cirebon. Dari awal sebagai petani, ia kini telah berhasil menjalin kerjasama dengan distributor internasional. Selama mengikuti acara Trade Expo Indonesia 2024, Kurnia menarik perhatian banyak pembeli dari luar negeri dan berhasil menjual ratusan kilogram bawang goreng.
Kurnia Sukma memulai perjalanannya sebagai petani jamur dan bawang. Ia mengungkapkan bahwa ketika harga bawang merosot hingga Rp 7.000 per kilogram, banyak petani merasakan dampak negatifnya. Dalam kondisi tersebut, Kurnia memutuskan untuk membentuk korporasi petani bawang di wilayah timur Cirebon, yang dikenal sebagai sentra penghasil bawang. Ia menampung dan mengolah hasil panen menjadi bawang goreng, sehingga ketahanan bawang meningkat dan nilai jualnya pun bertambah.
Pada tahun 2016, Kurnia menyaksikan banyak petani jamur, termasuk dirinya, mengalami kesulitan. Menjelang Lebaran, jamur sering kali tidak terjual, dan banyak yang terbuang. Dengan rasa empati, Kurnia bertekad untuk menemukan solusi atas masalah ini. Ia mulai menganalisis dan mempelajari cara mengolah jamur agar dapat bertahan lebih lama, dan akhirnya tercetuslah ide untuk memproduksi jamur tiram krispi. Setelah dua tahun melakukan uji coba, ia berhasil menciptakan produk jamur tiram krispi yang diberi nama 'Amura'. Produk ini diklaim dapat bertahan hingga 13 bulan.
Kurnia menyampaikan bahwa saat ini jamur tiram krispi Amura rutin diekspor ke Singapura, meskipun ekspor tersebut masih difasilitasi oleh perusahaan lain. Produk Amura juga telah memasuki minimarket di Indonesia sejak tahun 2019. Selain jamur tiram krispi, produk lain dari CV Kurnia Nur Abadi seperti bawang goreng, keripik pisang, dan olahan makanan sehat juga diminati.
Kurnia menceritakan bahwa ia mengenal dunia ekspor dan mendapatkan banyak pembeli setelah bergabung dengan LPEI pada tahun 2019. Ia mengikuti berbagai pelatihan, termasuk Export Coaching Program (ECP), yang membantunya merasa lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan pembeli internasional.
Dalam acara Trade Expo Indonesia 2024, Kurnia mendapat kesempatan berharga untuk berinteraksi dengan pembeli internasional. Pada hari ketiga acara, ia berhasil menarik empat pembeli dari negara-negara seperti Cina, India, dan Malaysia, serta menerima pesanan sampel bawang goreng hingga 20 kilogram dari distributor lokal. Yang mengejutkan, seorang pembeli dari Malaysia langsung memesan 400 kilogram bawang goreng dan membayar uang muka sebesar 50 persen.
Kurnia menyatakan bahwa ketika ada pesanan besar, ia segera mengajak pekerja tambahan untuk memenuhi permintaan. Dalam waktu 15 hari, ia mampu memproduksi 400 kilogram bawang goreng dengan melibatkan ratusan pekerja.
Kurnia menekankan betapa bermanfaatnya acara Trade Expo dan berharap LPEI terus membantu lebih banyak UMKM agar mereka dapat memahami dan memasuki pasar ekspor.
***
RAT/AHS