Membangun Keberhasilan Ekspor Kisah Sukses Agregator UMKM
Jumat, 18 Oktober 2024 | 10:00 WIB
LINK UMKM - Di acara Trade Expo Indonesia 2024, sebuah usaha kerajinan menarik perhatian dengan produk yang memukau. Syarif Ihsan, CEO dan Founder CV Sabila Multi Kreasindo, menyambut pengunjung yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk kerajinan yang ditawarkan. Ia menjelaskan bahwa piring, mangkok, lampu, dan pajangan yang diproduksi terbuat dari kerang simping yang diambil dari Pantai Utara Jawa. CV Sabila Multi Kreasindo dikenal sebagai produsen kerajinan kerang yang khas.
Syarif mengungkapkan bahwa meskipun ia telah menjalankan bisnis kerajinan sejak lama, rebranding resmi dengan nama CV Sabila Multi Kreasindo dilakukan pada Februari 2023. Saat ini, fokus bisnisnya adalah penjualan ekspor, sementara pasar lokal belum sepenuhnya digarap. Ia menekankan bahwa belum ada perbandingan antara potensi ekspor dan lokal, karena saat ini perusahaan masih berkonsentrasi pada ekspor.
Dalam pembicaraan lebih lanjut, Syarif menjelaskan tantangan dalam persaingan barang ekspor yang harus memiliki nilai tambah. Ia percaya bahwa pelaku usaha perlu mengenali keunikan yang dapat ditawarkan kepada pasar. Dengan perspektif ini, Syarif yakin untuk melanjutkan bisnis ekspor kerajinan kerang, melihat peluang yang besar dalam sektor ini. Ia berpendapat bahwa produk kerajinan memiliki nilai lebih ketika ditunjang dengan desain atau kreasi inovatif, sehingga dapat memberikan keunggulan dibandingkan kompetitor.
CV Sabila Multi Kreasindo juga berkomitmen untuk memberdayakan kaum ibu dengan memiliki dua kelompok pekerja, yaitu karyawan in-house yang bekerja di pabrik dan para ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah. Syarif menjelaskan bahwa para ibu rumah tangga dilibatkan dalam proses produksi, dimulai dari pelatihan hingga penyelesaian produk setengah jadi yang dikirim ke rumah mereka.
Menariknya, Syarif juga berperan sebagai agregator bagi UMKM di Indonesia yang ingin menembus pasar internasional, dengan fokus saat ini adalah ekspor ke Amerika. Ia berkolaborasi dengan berbagai UMKM kerajinan, termasuk bambu dan gerabah, untuk memenuhi kebutuhan buyer di luar negeri. Dalam penjelasannya, Syarif menyatakan bahwa ia berusaha untuk memahami produk yang diinginkan oleh pembeli di Amerika dan berencana untuk mengeksplorasi pasar Eropa dan Asia di masa depan.
Syarif mengingat bahwa sebelum rebranding, ia telah bergabung dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sejak 2019. Ia mengakui bahwa dukungan dari LPEI sangat membantunya dalam memahami ekspor dan mengakses pasar, termasuk dalam kegiatan business matching yang diadakan oleh lembaga tersebut.
Kini, CV Sabila Multi Kreasindo tidak hanya mengekspor produknya sendiri, tetapi juga menjembatani 35 UMKM untuk mengirimkan barang ke luar negeri. Syarif mengungkapkan bahwa dua kontainer produk telah berhasil dikirim ke Amerika, dan pengiriman biasanya dilakukan setiap tiga bulan dengan berisi 20-30 item berbeda berdasarkan pesanan dari buyer.
Meskipun mengalami tantangan dalam kondisi pasar ekspor yang fluktuatif, Syarif optimis bahwa biaya pengiriman yang kini mulai menurun akan membantu proses negosiasi dengan buyer. Di ajang Trade Expo Indonesia, ia telah berhasil menarik minat lima leads buyer baru dan berharap dapat menjalin kerjasama lebih lanjut dalam mengembangkan bisnisnya di masa depan.
***
IN/NS