Meningkatkan Literasi Keuangan untuk Pemberdayaan UMKM di Era Digital

Minggu, 29 September 2024 | 08:00 WIB

Meningkatkan Literasi Keuangan untuk Pemberdayaan UMKM di Era Digital

LINK UMKM - Pengelolaan keuangan yang bijaksana menjadi keterampilan penting bagi setiap individu, terutama dalam era digital saat ini. Untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan keuangan, literasi keuangan menjadi salah satu fokus utama. Literasi keuangan diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk memahami konsep keuangan dan mengelola keuangannya. Dengan keterampilan ini, diharapkan masyarakat mampu mengelola keuangannya dengan lebih bijak. Penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh pada perilaku keuangan, termasuk kepemilikan rekening, investasi, tabungan, asuransi, perencanaan pensiun, dan partisipasi di pasar modal. Lebih jauh, peningkatan literasi keuangan juga dapat berkontribusi positif dalam mengurangi kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk UMKM.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia meningkat signifikan menjadi 49,68%, dibandingkan dengan 38,03% pada 2019. Peningkatan ini mencerminkan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan yang semakin baik. Meski demikian, literasi keuangan di Indonesia perlu terus ditingkatkan agar potensi ini dapat dioptimalkan, terutama untuk mendukung perkembangan UMKM.

Dengan perkembangan teknologi informasi, optimalisasi literasi keuangan perlu didukung oleh digitalisasi. Penetrasi internet di Indonesia terus meningkat, mencapai 215 juta pengguna pada 2023, dan indeks literasi digital juga menunjukkan kemajuan. Hal ini membuka peluang besar untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM. Aplikasi perbankan digital, platform investasi online, dan sumber daya pembelajaran keuangan digital dapat membantu masyarakat memahami pengelolaan keuangan lebih baik. Aplikasi digital juga memberikan akses informasi yang lebih mudah mengenai manajemen keuangan dan perencanaan masa depan.

Generasi muda, yang mendominasi populasi Indonesia, juga dapat berperan sebagai agen dalam menyebarkan pemahaman tentang literasi keuangan. Dengan kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan teknologi, mereka diharapkan mampu membantu meningkatkan literasi keuangan di masyarakat.

Meski terdapat potensi besar, tantangan dalam meningkatkan literasi keuangan melalui digitalisasi juga perlu diperhatikan. Pertama, masih ada kesenjangan akses dan kompetensi di berbagai wilayah. Tidak semua masyarakat memiliki akses internet atau kemampuan dalam menggunakan teknologi digital. Kedua, keamanan dan privasi data juga menjadi perhatian, di mana masyarakat masih perlu meningkatkan kesadaran terhadap risiko di dunia digital. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan terhadap platform digital dan menghambat upaya peningkatan literasi keuangan.

Meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, terutama untuk mendukung UMKM, menawarkan peluang besar namun juga tantangan yang harus diatasi. Upaya ini tidak hanya memerlukan fokus pada digitalisasi, tetapi juga melibatkan pendidikan keuangan di luar sekolah dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Dengan pendekatan yang komprehensif, diharapkan literasi keuangan dapat terus meningkat, memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

***

IN/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x