Peran Vital Teknologi Digital dalam Ekonomi Indonesia dalam Mendorong UMKM Naik Kelas
Rabu, 11 September 2024 | 13:00 WIB
LINK UMKM - Dalam sebuah lokakarya yang diadakan pada Selasa, 27 Agustus 2024, di Jakarta, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI), Anastuty Kusumowardhani, mengungkapkan pandangan bahwa adopsi teknologi digital berpotensi besar untuk meningkatkan efisiensi serta memperluas akses pasar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Anastuty, studi menunjukkan bahwa penerapan teknologi digital oleh UMKM dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional mereka, yang pada gilirannya memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing. Hal ini berpotensi mendorong UMKM untuk naik kelas dari usaha mikro menjadi usaha yang lebih besar dan kompetitif.
Ia menambahkan bahwa sektor UMKM memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi sekitar 64 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyumbang sebesar 15,65 persen terhadap ekspor non-migas. Dengan jumlah unit usaha mencapai 65,5 juta, UMKM menyumbang 99 persen dari total unit usaha yang ada. Kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja juga sangat signifikan, mencapai 96,92 persen dari total tenaga kerja, dengan 80 persen di antaranya adalah perempuan. Anastuty menegaskan bahwa kontribusi UMKM yang besar menjadikannya faktor krusial dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa jurnal penelitian mengungkapkan bahwa teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMKM. Peningkatan efisiensi dan produktivitas ini diyakini akan mendorong UMKM untuk naik kelas dari usaha mikro ke usaha besar yang lebih tangguh dan kompetitif, serta memperluas jangkauan usaha mereka dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Selain itu, studi lain menunjukkan bahwa UMKM yang mengadopsi teknologi digital dapat mengalami peningkatan nilai tambah sebesar 25 persen dan peningkatan produktivitas sebesar 17 persen.
Transformasi digital juga dianggap dapat memacu pertumbuhan produktivitas, menurunkan biaya transaksi, serta mempermudah integrasi ke pasar global. Digitalisasi dikatakan mampu meningkatkan akses UMKM ke sumber pembiayaan dan layanan pemerintah.
Data dari Asosiasi E-Commerce Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2023, sekitar 25,3 juta UMKM atau sekitar 39 persen telah terdaftar di saluran e-commerce. Selain itu, akselerasi penggunaan QRIS terus berkembang, dengan mayoritas transaksi QRIS berasal dari merchant UMKM. Pada Mei 2024, mayoritas transaksi QRIS, yakni 390,14 juta transaksi atau 75 persen dari total transaksi, serta Rp32,86 triliun atau sekitar 74 persen dari total nilai transaksi, berasal dari merchant UMKM.
***
MIN/AHS