Mengubah Pelepah Pisang Menjadi Bisnis Keripik yang Sukses: Kisah Ika Wulandari

Rabu, 21 Agustus 2024 | 13:00 WIB

Mengubah Pelepah Pisang Menjadi Bisnis Keripik yang Sukses: Kisah Ika Wulandari

LINK UMKM - Pelepah pisang sering dianggap remeh oleh banyak orang, tetapi tidak bagi Ika Wulandari, seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Ika, yang berusia 35 tahun, telah berhasil mengubah pelepah pisang menjadi produk yang bernilai ekonomi melalui inovasinya dalam pembuatan keripik. 

Ika Wulandari memulai perjalanan bisnisnya dengan memanfaatkan pelepah pisang, bahan yang biasanya terbuang sia-sia. Ia menjadikan pelepah pisang sebagai bahan baku utama dalam produksi keripik yang kini dikenal dengan nama ‘Keripik Pelepah Pisang Naziky’. Keripik ini telah mendapatkan tempat di hati pelanggan dari berbagai daerah, termasuk Bali dan Kalimantan, yang secara rutin memesan produk ini setiap bulan, bahkan dua pekan sekali.

Di rumahnya yang juga berfungsi sebagai tempat produksi, Ika mengiris pelepah pisang menjadi potongan-potongan berukuran 5 cm² dengan ketebalan 3-4 mm. Irisan pelepah pisang tersebut kemudian direndam dalam air garam selama sekitar tiga jam sebelum dicuci bersih. Setelah pencucian, irisan pelepah pisang dimasukkan dalam adonan tepung terigu dan tepung beras yang dicampur dengan bawang bubuk dan penyedap rasa. Ika memastikan adonan ini merata sebelum menggorengnya dengan api sedang hingga matang.

Setelah digoreng, keripik disaring dalam mesin spinner untuk menghilangkan sisa minyak, yang penting untuk menjaga kualitas dan masa simpan keripik. Proses ini membantu keripik tidak mudah tengik dan memperpanjang masa kadaluarsa. Namun, Ika menekankan bahwa tidak semua jenis pelepah pisang cocok untuk dijadikan keripik. Hanya dua jenis pelepah pisang yang dapat diolah, yaitu pelepah pisang klutuk (Musa Balbisiana) dan Pisang Kepok. Pelepah pisang dari varietas lain telah diuji tetapi tidak memberikan hasil yang memuaskan atau bahkan dapat menimbulkan efek samping.

Kreativitas Ika dalam mengolah pelepah pisang berawal pada tahun 2017, ketika neneknya meminta dibuatkan lauk dari pelepah pisang. Tanpa pengetahuan awal tentang cara mengolah bahan tersebut, Ika belajar dari neneknya. Setelah itu, ia mulai berinovasi dan menciptakan keripik dengan bumbu-bumbu yang ia kembangkan sendiri. Proses uji coba yang panjang akhirnya membuahkan hasil dengan keripik pelepah pisang yang sukses.

Berbekal kreativitas dan keberanian untuk mencoba hal baru, Ika berhasil mengembangkan usaha yang tidak hanya mendatangkan keuntungan tetapi juga memberdayakan perekonomian keluarganya. Keripik Pelepah Pisang Naziky kini sudah dikenal luas di Malang Raya dan merambah pasar di Kalimantan serta Bali. Ika mempromosikan produk melalui media sosial dan aktif mengikuti pameran UMKM melalui komunitas Ecopaca (Entrepreneur Community of Pagelaran).

Kisah Ika Wulandari adalah contoh inspiratif bagaimana kreativitas dan inovasi dapat mengubah bahan yang dianggap remeh menjadi produk yang bernilai tinggi, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi dirinya dan komunitasnya.

***

IN/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x