Pentingnya Literasi Keuangan untuk Generasi Muda: Langkah Awal Menuju Pengelolaan Finansial yang Cerdas

Selasa, 13 Agustus 2024 | 13:00 WIB

Ilustrasi Literasi Keuangan untuk Generasi Muda

LINK UMKM - Saat ini, literasi keuangan bukan hanya penting untuk orang dewasa, tetapi juga untuk generasi muda. Memahami literasi keuangan sejak dini dapat memberikan manfaat jangka panjang dan membantu mengelola keuangan dengan lebih baik. Menurut Investopedia, literasi keuangan mencakup pemahaman dan kemampuan dalam mengelola keuangan secara efektif, termasuk membuat anggaran, mengatur pengeluaran, dan berinvestasi. Ini adalah fondasi hubungan kita dengan dunia keuangan yang dapat mempengaruhi perilaku belanja dan penyelesaian masalah keuangan di masa depan.

Mengapa Literasi Keuangan Penting? Literasi keuangan yang baik membantu kamu mengendalikan perilaku belanja, menyusun rencana keuangan yang efisien, dan menyelesaikan masalah keuangan yang mungkin muncul di kemudian hari. Dengan memiliki keterampilan ini, kamu bisa lebih siap menghadapi tantangan finansial dan memanfaatkan peluang yang ada.

1. Tentukan Tujuan Keuangan

Tujuan keuangan adalah target finansial yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu, seperti membeli kendaraan setelah menabung selama 5 tahun atau memiliki rumah di usia 30 tahun. Untuk mencapainya, kamu perlu mengelola keuangan dengan bijaksana, menetapkan anggaran untuk kebutuhan pokok, dan menyisihkan dana untuk tabungan. Pastikan untuk memantau kemajuan secara rutin dan sesuaikan strategi jika diperlukan.

2. Rencanakan Keuangan

Setelah menentukan tujuan, langkah berikutnya adalah merencanakan keuangan. Salah satu metode perencanaan yang sederhana adalah metode 50-30-20. Metode ini membagi pendapatan ke dalam tiga pos: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan pribadi, dan 20% untuk tabungan. Buat rincian pengeluaran, alokasikan dana dengan bijak, dan sisihkan untuk dana darurat agar siap menghadapi situasi tak terduga. Berkomitmen pada perencanaan ini sangat penting agar tidak meleset dari tujuan.

3. Menabung atau Berinvestasi

Setelah memenuhi kebutuhan dan tabungan darurat, gunakan sisa uang untuk menabung atau berinvestasi. Mulailah dengan menabung untuk hal-hal yang kamu sukai, seperti liburan atau barang idaman. Kamu juga bisa mengeksplorasi berbagai instrumen investasi, seperti emas, deposito, atau obligasi, yang cocok untuk pemula. Pilih investasi sesuai dengan profil risiko dan kondisi keuanganmu.

Untuk memperdalam pemahaman tentang keuangan, kamu bisa mempertimbangkan pendidikan formal. Misalnya, Program Studi (Prodi) Perbankan dan Keuangan di Fakultas Bisnis Sampoerna University menawarkan kurikulum internasional dan pembelajaran berbasis kasus nyata. Mata kuliah seperti Portfolio Theory and Analysis mengajarkan konsep investasi, termasuk analisis saham dan obligasi, sementara Real Estate Finance and Investment membahas investasi properti.

Selain itu, bergabung dengan klub universitas seperti Sampoerna Young Investor Club (SYIC) bisa memberikan pengalaman praktis dalam investasi pasar modal. Klub ini bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia untuk menawarkan pemahaman mendalam tentang investasi.

Ketua Program Studi Management Sampoerna University, Pananda Pasaribu PhD, menjelaskan bahwa SYIC melatih kemampuan riset, berpikir kritis, dan self-learning mahasiswa. Kegiatan seperti Sekolah Pasar Modal (SPM) dan kelas edukasi lainnya membantu mahasiswa menerapkan pengetahuan investasi mereka secara praktis.

Memahami dan mempraktikkan literasi keuangan sejak dini sangat penting untuk membangun dasar pengelolaan finansial yang kuat. Dengan memulai langkah sederhana dalam mengatur keuangan dan memperdalam ilmu melalui pendidikan formal dan pengalaman praktis, kamu dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan meraih kesuksesan finansial di masa depan.

***

NNA

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x