Mendukung UMKM Naik Kelas: Dukungan Digitalisasi dan Perlindungan Sosial untuk UMKM

Rabu, 14 Agustus 2024 | 08:00 WIB

Mendukung UMKM Naik Kelas: Dukungan Digitalisasi dan Perlindungan Sosial untuk UMKM

LINK UMKM - Pelaku UMKM dihadapkan pada tantangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin dinamis. Untuk menjawab tantangan ini, pemahaman tentang digitalisasi, literasi, dan perlindungan sosial menjadi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan usaha. Salah satu upaya penting dalam mendukung UMKM adalah yang dilakukan oleh PT HM Sampoerna Tbk melalui program-program seperti Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneur Training Center (SETC).

SRC, yang dimulai pada 2008, adalah program pendampingan untuk pelaku toko kelontong guna memanfaatkan digitalisasi dan bersaing lebih efektif. SETC, yang telah ada sejak 2007, menawarkan pelatihan kewirausahaan terintegrasi. Direktur PT SRC Indonesia Sembilan, Romulus Sutanto, mengungkapkan bahwa SRC mendampingi 250.000 toko dengan 6.300 mitra dan 8.000 lebih paguyuban SRC. Sejak pandemi, banyak transaksi di SRC beralih ke pembayaran nontunai menggunakan QRIS. Ekosistem digital AYO by SRC, yang terdiri dari My AYO by SRC, AYO Mitra by SRC, dan AYO Toko by SRC, membantu menghubungkan pelanggan, mitra grosir, dan pemilik toko dalam mengelola usaha mereka secara efisien.

Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag, Septo Soepriyatno, menekankan pentingnya manajerial yang baik, adaptasi teknologi, inovasi, dan kemampuan berjejaring bagi pelaku UMKM. Kemendag berupaya mempromosikan produk UMKM agar dapat menembus pasar lebih luas, termasuk ekspor. Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Indonesia Trade Expo 2024 adalah contoh upaya untuk mendukung UMKM dalam memasuki pasar global. Kemendag juga bekerja sama dengan Sampoerna melalui program 1.000 warung untuk membantu toko kelontong bersaing dengan ritel modern dan mengembangkan akses pasar digital.

Septo menjelaskan bahwa pemerintah memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Sampoerna, untuk mendukung UMKM. Program pengembangan akses pasar digital oleh Kemendag bertujuan memudahkan pencatatan transaksi UMKM, yang penting untuk kebutuhan pendanaan. Kolaborasi ini membantu mengatasi keterbatasan sumber daya pemerintah dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk keberhasilan UMKM di era digital.

Direktur Retail Funding and Distribution PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Andrijanto, menyoroti pentingnya digitalisasi untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. BRI berencana mengintegrasikan aplikasi BRImo dengan AYO by SRC untuk mempermudah transaksi digital. Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin, menggarisbawahi perlunya percepatan perlindungan ketenagakerjaan bagi UMKM. Dari 64 juta UMKM di Indonesia, hanya sekitar 14 persen yang terlindungi. SRC aktif mendorong perlindungan tenaga kerja dan mengajak pelaku usaha untuk mendaftarkan karyawan mereka dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

Dengan upaya kolaboratif ini, diharapkan UMKM dapat terus berkembang, beradaptasi dengan tren digitalisasi, dan mendapatkan perlindungan sosial yang memadai.

***

MIN/AHS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x