KemenKopUKM Dorong Transformasi Usaha Mikro dan Kolaborasi

Jumat, 26 Juli 2024 | 16:00 WIB

Ilustrasi KemenKopUKM Dorong Transformasi Usaha Mikro dan Kolaborasi

LINK UMKM - KemenKopUKM (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) bersama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan berbagai pihak terkait (stakeholder) bahu-membahu mendorong transformasi usaha mikro agar lebih adaptif, kompetitif, dan berdaya saing.

Kolaborasi menjadi kunci utama dalam mempercepat pengembangan usaha mikro dan mewujudkan UMKM yang tangguh. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim.

Transformasi menyeluruh dan terintegrasi menjadi fokus utama dalam pembinaan dan pemberdayaan koperasi dan UMKM (KUMKM).

  • Transformasi formal UMKM: Mendorong usaha mikro untuk menjadi usaha kecil dan menengah (UKM) yang legal dan terdaftar.
  • Transformasi digital UMKM: Memfasilitasi UMKM untuk beradaptasi dengan era digital melalui pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek bisnis.
  • Transformasi UMKM ke dalam rantai pasok/rantai nilai: Membuka akses bagi UMKM untuk terlibat dalam rantai pasok dan rantai nilai industri.
  • Pengembangan koperasi modern: Memperkuat kelembagaan UMKM melalui pembentukan koperasi modern yang profesional dan efisien.
  • Pemberdayaan wirausaha produktif: Meningkatkan jumlah wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Upaya transformasi ini diwujudkan melalui berbagai program dan kegiatan strategis yang disinergikan dengan Kementerian, Lembaga, Pemda, dan stakeholder terkait.

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius menjelaskan bahwa transformasi usaha mikro menjadi krusial karena usaha mikro mendominasi struktur pelaku usaha nasional, berkontribusi pada PDB, menyerap tenaga kerja, dan menggerakkan ekonomi digital.

Meskipun peran pentingnya, usaha mikro masih menghadapi berbagai hambatan, seperti permodalan dan akses pemasaran. Data OJK menunjukkan bahwa 47% kebutuhan pembiayaan UMKM belum terlayani oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK).

Kolaborasi dan sinergi lintas sektor menjadi kunci untuk mengatasi hambatan tersebut dan meningkatkan kinerja ekonomi UMKM. KemenKopUKM berharap kegiatan kolaboratif ini dapat meningkatkan sinergi peran dalam memajukan UMKM di daerah secara utuh dan berkelanjutan.

Lima kegiatan menjadi media kolaborasi pemberdayaan UMKM di Provinsi Gorontalo.

  1. Pendampingan KUR bagi Usaha Mikro
  2. Konsultasi Pendaftaran Sertifikasi Produk Usaha Mikro
  3. Temu Mitra Usaha Mikro
  4. Literasi Manajemen Keuangan bagi SDM Usaha Mikro
  5. Penyuluhan Hukum bagi UMKM

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman pelaku usaha mikro, serta mendorong mereka untuk naik kelas menjadi usaha kecil dan menengah. Pj Gubernur Gorontalo M Rudi Salahudin menyambut baik kegiatan kolaborasi ini dan menyampaikan bahwa transformasi usaha mikro menjadi sarana untuk mendukung kapasitas usaha di daerah.

Di Gorontalo, terdapat sekitar 105.509 pelaku UMKM yang didominasi oleh sektor pangan seperti jagung, gula aren, kopi, dan kerajinan Karawo (kain tradisional). Transformasi UKM di Gorontalo selaras dengan Transformasi Usaha Mikro KemenKopUKM untuk mendorong UMKM menjadi lebih maju dan tangguh.

Kolaborasi antara KemenKopUKM, Pemda, dan stakeholder menjadi kunci dalam transformasi usaha mikro. Transformasi usaha mikro ini dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan strategis. Dengan adanya kolaborasi dan sinergi lintas sektor ini dianggap perlu untuk mengatasi hambatan dan meningkatkan kinerja ekonomi UMKM. Transformasi usaha mikro juga diharapkan dapat mendorong UMKM naik kelas dan menjadi lebih tangguh.

***

NN

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x