Kisah Inspiratif Lilik Ciptakan Tiwul Instan dari Tepung Mocaf
Senin, 20 Mei 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Lilik Sri Rahayu, seorang pengusaha di Wonosobo, Jawa Tengah, berhasil mengubah tiwul, makanan tradisional berbahan singkong dari daerah tandus, menjadi produk instan yang menarik dan lezat. Awalnya, Lilik mengikuti pelatihan membuat tepung mocaf (tepung singkong modifikasi) dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah. Dari situ, Lilik kemudian mulai memproduksi tepung mocaf dan menjualnya.
Dilansir dari Kompas.com - Namun, Lilik mengalami kendala dalam memasarkan tepung mocaf. Oleh karena itu, Lilik berinovasi dengan mengolah tepung mocaf menjadi tiwul instan dengan berbagai rasa yang menarik, seperti tawar, gula merah, pandan, ubi ungu, ubi madu, carica, nangka, pisang coklat, bit merah, labu kuning, dan vanilla.
Tiwul instan Lilik ini siap santap dan dikemas dalam kemasan praktis isi 400 gram dengan harga Rp 18.000 per kemasan. Inovasi Lilik ini tidak hanya membantu meningkatkan nilai jual tepung mocaf, tetapi juga membuka peluang baru bagi usaha kuliner tradisional di daerahnya.
Pemasaran dan kendala produksi
Usaha tiwul instan Lilik di Wonosobo telah menjangkau pasar lokal dan luar Wonosobo, termasuk Jakarta. Meskipun demikian, produknya belum tersedia di supermarket di Wonosobo karena dianggap terlalu mahal. Lilik memasarkan tiwul instan melalui reseller di Wonosobo dan Jakarta, serta dibantu keluarga dan warga sekitar saat pesanan membludak.
Omzet Lilik mencapai Rp 7 juta per bulan, namun masih terhambat oleh proses produksi tradisional yang terkendala musim hujan dan keterbatasan modal. Lilik pun memprioritaskan penjualan langsung ketimbang menitipkan produknya ke supermarket.
Lilik berharap dapat meningkatkan produksinya dengan memperbaiki sistem pengeringan dan mendapatkan modal tambahan untuk memperlancar usahanya.
Dibina Pihak Swasta
Usaha tiwul instan Lilik di Kampung Proklim Kawista, Wonosobo, mendapatkan bantuan dari PT Pamanapersada Nusantara. Bantuan tersebut meliputi pameran di Jakarta, pengurusan izin PIRT, sertifikasi halal, pengemasan, pelatihan, dan pengembangan ekonomi.
Direktur PT Pamanapersada Nusantara, Arif Sutrisno, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari kepedulian perusahaan terhadap kemajuan di Wonosobo dan program Proklim Kawista.
CSR Departement Head PT Pamanapersada Nusantara, Maidi Irvan, menambahkan bahwa pihaknya menilai Kampung Proklim Kawista memiliki potensi ekonomi yang baik, terutama dalam bidang makanan dan kerajinan tangan. Oleh karena itu, PT Pamanapersada Nusantara memberikan bantuan berupa pelatihan wirausaha, fasilitasi perizinan PIRT, dan rencana pembangunan galeri untuk memamerkan produk UMKM. Bantuan ini diharapkan dapat membantu UMKM di Kampung Proklim Kawista untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan pendapatan.
FF/NAH