Perbedaan Soft Selling dan Hard Selling: Mana yang Lebih Efektif?
Senin, 8 April 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Sebagai pebisnis, Sobat LinkUMKM perlu strategi marketing yang tepat untuk menjangkau target pasar dan meraih keuntungan. Dua strategi yang populer adalah soft selling dan hard selling. Untuk mengetahui perbedaannya, Sobat LinkUMKM dapat menyimak artikel berikut yang telah dirangkum LinkUMKM dari situs Kompas.com.
Pendekatan ke Konsumen
Perbedaan utama terletak pada pendekatan konsumen. Soft selling dilakukan dengan membangun kepercayaan dan hubungan dengan calon pembeli melalui informasi dan edukasi produk. Sementara hard selling lebih fokus pada tekanan penjualan, menekankan urgensi pembelian dengan diskon dan promo.
Perbedaan Prioritas
Soft selling memprioritaskan kenyamanan konsumen dan membangun hubungan jangka panjang. Penjualan tidak terburu-buru, fokusnya adalah edukasi dan membangun kepercayaan konsumen. Di sisi lain, hard selling fokus pada kecepatan dan target penjualan. Pendekatannya lebih agresif, dengan promo menarik dan urgensi waktu.
Perbedaan Nada Bicara ke Konsumen
Karena pendekatan antara soft selling dan hard selling yang berbeda, nada bicara ke konsumen juga ikut berbeda. Soft selling menggunakan nada bicara yang tenang dan santai, membangun percakapan yang informatif dan personal. Sedangkan, hard selling lebih tegas dan persuasif, menekankan urgensi pembelian dan menawarkan solusi cepat. Sehingga pembeli akan merasa harus membeli produk dalam waktu yang terbatas.
Kedua strategi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Pilihan yang strategis tergantung pada jenis produk, target pasar, dan tujuan marketing Sobat LinkUMKM. Pahami kebutuhan konsumen dan karakteristik produk Sobat LinkUMKM untuk menentukan strategi yang paling efektif. Selamat mencoba!
***
FF/NAH