Sistem Pre-Order Maksimalkan Keuntungan Usaha Bakery!
Minggu, 7 April 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Memulai usaha bakery memang penuh dengan harapan, namun diiringi pula rasa khawatir akan kerugian. Sebagai wirausahawan, Sobat LinkUMKM tentu ingin meminimalisir risiko dan memaksimalkan keuntungan. Salah satu kunci untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengelola pesanan secara efisien. Tyara Aulia Anjani, pemilik Pawoonku Bakery, menerapkan sistem pre-order (PO) untuk mengoptimalkan proses pemesanan. Dilansir dari Kompas.com, sistem ini terbukti memberikan banyak keuntungan bagi pemilik usaha, di antaranya:
1. Resiko Lebih Kecil
Seperti banyak pengusaha lainnya, Tyara khawatir akan risiko kerugian. Sistem PO membantu meminimalkan risiko ini karena Sobat LinkUMKM sudah mengetahui kepada siapa produk akan terjual. Hal ini berbeda dengan sistem penjualan tradisional di mana Sobat LinkUMKM harus menunggu pembeli datang.
2. Makanan Bisa Expired
Produk bakery adalah makanan yang memiliki daya tahan terbatas. Produk Pawoonku, misalnya, hanya bertahan sekitar seminggu. Oleh karena itu, sistem PO sangat cocok untuk bisnis ini karena Sobat LinkUMKM hanya memproduksi produk sesuai pesanan dan tidak perlu khawatir produk akan kadaluarsa sebelum terjual.
3. Produksi Sesuai Permintaan saja
Keuntungan lain dari sistem PO adalah Sobat LinkUMKM dapat memproduksi produk sesuai permintaan pelanggan. Sobat LinkUMKM tidak perlu membuang tenaga dan sumber daya untuk memproduksi produk yang tidak terjual. Sobat LinkUMKM dapat menutup PO setelah mencapai target penjualan, atau tetap membukanya jika belum mencapai target. Sistem ini juga memungkinkan untuk mendapatkan modal awal untuk produksi sebelum produk selesai dibuat.
4. Menghindari Food Waste
Salah satu alasan utama Tyara menggunakan sistem PO adalah untuk menghindari pemborosan makanan. Banyak pengusaha bakery membuang produk yang tidak terjual setiap harinya. Tyara tidak ingin melakukan hal ini. Oleh karena itu, sistem PO adalah solusi yang tepat untuk membantu mengurangi food waste.
***
FF/NAH