Bio-Baterai: Harapan Baru untuk Bumi yang Lebih Baik

Kamis, 15 Februari 2024 | 08:00 WIB

Ilustrasi Bio Baterai (Tempo.co)

LINK UMKM - Pernahkah kamu membayangkan baterai yang terbuat dari bahan alami dan dapat terurai sendiri? Ya, bio-baterai adalah jawabannya!

Bio-baterai adalah baterai yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti tumbuhan, mikroorganisme, dan enzim. Baterai ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan baterai konvensional. Berikut 5 fakta menarik tentang bio-baterai yang dikutip dari Tempo.co, beserta kelebihan dan kekurangannya:

1. Sumber Bahan Bakar yang Aman

Bio-baterai tidak mudah terbakar dan tidak beracun, sehingga aman bagi manusia dan lingkungan. Ditambah lagi, bahan bakar bio-baterai sangat ramah lingkungan karena terbuat dari bahan organik yang mudah terurai. Bahan bakar ini juga murah dan mudah diperoleh di alam, menjadikannya pilihan yang ekonomis dan berkelanjutan.

2. Memungkinkan Pengisian Energi Secara Cepat

Meskipun memiliki kekurangan dalam hal ketahanan energi, bio-baterai menawarkan solusi praktis melalui pengisian daya yang cepat dan instan. Prosesnya hanya membutuhkan pasokan glukosa secara konstan hingga energi terisi penuh. Kepadatan energi yang tinggi pada bio-baterai memungkinkan pengisian ulang yang cepat dan efisien.

3. Memiliki 2 Jenis Bio-Baterai yang Tersusun Atas Bahan Biodegradable

Seluruh komponen dari bio-baterai terbuat dari bahan alami yang dapat terurai secara alami setelah energi di dalamnya habis. Hal ini berbeda dengan baterai konvensional yang mengandung bahan kimia berbahaya dan mencemari lingkungan. Berdasarkan jenis bahan penyusunnya, bio-baterai terbagi menjadi dua, yaitu bio-baterai enzimatis dan mikroba. Bio-baterai enzimatis memanfaatkan komponen enzim kimia yang terdapat dalam tumbuhan untuk menghasilkan energi. Sementara itu, bio-baterai mikroba menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan substrat dan menghasilkan energi.

4. Tidak Cocok Digunakan untuk Jangka Panjang

Meski memiliki kelebihan yang telah disebutkan di atas, bio-baterai memiliki kelemahan dalam hal penyimpanan energi. Baterai ini tidak mampu menyimpan energi secara maksimal, sehingga tidak ideal untuk penggunaan jangka panjang. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat bio-baterai sulit bersaing dengan baterai konvensional. Kapasitas penyimpanan energi yang rendah ini menyebabkan bio-baterai tidak dapat digunakan untuk perangkat elektronik yang membutuhkan daya tahan lama.

Bio-baterai masih dalam tahap pengembangan, tetapi memiliki potensi besar untuk menjadi sumber energi ramah lingkungan di masa depan.

Apakah Sobat LinkUMKM tertarik untuk menggunakan bio-baterai? Yuk, bersama-sama mendukung pengembangan bio-baterai untuk masa depan yang lebih hijau!

***

KOK/NAH

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x