Kisah Suryanto Bangkit dengan Singkong setelah 12 Tahun Bekerja dan Di PHK
Sabtu, 20 Januari 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Singkong dikenal dengan sebutan ketela pohon atau ubi kayu yang termasuk tumbuhan umbi akar. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat. Namun, sangat miskin akan protein. Selain karbihidrat kompleks, singkong juga kaya akan kalori dan serat. Kedua nutrisi ini berfungsi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, mengurangi peradangan, dan mengendalikan kadar gula darah.
Sejak pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh belahan dunia, masa ini tentu menjadi masa yang tak terlupakan bagi sebagian banyak orang, salah satunya bagi Suryanto (37), warga Dusun Lorog Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Setelah bekerja selama 12 tahun di sebuah tempat fotokopi, Suryanto harus menerima kenyataan dirinya di-PHK
"Saat itu rasanya seperti gelap gulita, masa-masa sulit karena saya tak punya keahlian lain. Kehilangan pekerjaan, sementara anak istri membutuhkan nafkah," jelasnya di sela diskusi Menuju Masa Depan Pemberdayaan Berkelanjutan di Serabut Nusa Cafe, Selasa (9/1/2024). Dikutip oleh KOMPAS.com.
Masa pandemi Covid-19 menjadi masa-masa transformasi bagi sebagian besar orang untuk tetap bertahan hidup. Suryanto mengungkapkan, dirinya tak mau menyerah dengan keadaan kala itu. Melihat banyak singkong di sekitar rumahnya, Suryanto berinisatif mencoba membuat makanan olahan.
“Pertimbangan awalnya, banyak tetangga yang menanam singkong dan harganya tidak terlalu mahal, sehingga tak butuh banyak modal," paparnya. Selama kurang lebih enam bulan, bisa dikatakan dirinya setiap hari berkutat di dapur.
"Mencari formulasi dan komposisi yang pas agar olahan singkong ini tak hanya layak makan, tapi juga layak jual," kata Suryanto. Pada 2020, kata Suryanto, dirinya mulai percaya diri menjual aneka olahan singkong dengan merek Omah Gethuk. Produknya gethuk, risol gethuk, tape singkong, dan gemblong cotot.
Tidak hanya secara konvensional dalam menjualkan produk singkong, Suryanto juga menjual produknya melalui e-commerce. Hasilnya, penjualan meningkat hingga 65 persen dari sebelumnya.
***
FF/RAT