LINK UMKM - Setijadi, CEO Supply Chain Indonesia (SCI), menyatakan bahwa sektor logistik memiliki potensi sebagai pendorong utama di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat pada 2023 dan 2024. Hal ini terlihat dari peningkatan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam beberapa tahun terakhir, seperti yang diindikasikan oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) triwulan III 2023.

Dilansir dari Media Indonesia - SCI memproyeksikan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan pada tahun 2023 sebesar Rp1.245 triliun, tumbuh 14,99%, dan pada tahun 2024 sebesar Rp1.436 triliun, tumbuh 14,16%. Setijadi mengungkapkan bahwa selain memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor logistik juga memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan sektor lain dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi melalui pengembangan teknologi, proses, dan kompetensi SDM. Kolaborasi dan sinergi antara penyedia jasa logistik dan pemilik barang juga dianggap sebagai faktor kunci.

SCI mendorong penyedia jasa logistik untuk meningkatkan layanan bisnis dari foundation services menjadi value-added services, termasuk third-party logistics provider, lead logistics, dan synchronized supply chains. Selain itu, penting bagi penyedia jasa logistik nasional untuk menjadi world-class company dengan jaringan global. Sektor logistik di tahun 2024 diprediksi akan didorong oleh beberapa industri, termasuk pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi.

Setijadi menyoroti peran pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas logistik, terutama dalam pengembangan sistem transportasi multimoda. Dukungan regulasi, birokrasi, serta insentif fiskal dan non fiskal juga dianggap penting. Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan penurunan dibanding tahun 2022, Setijadi optimis bahwa sektor logistik dapat memberikan kontribusi lebih besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

***

FF/NKS