LINK UMKM -  

Dalam era globalisasi yang semakin kompetitif, peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi semakin krusial. UMKM bukan hanya menjadi tiang ekonomi di banyak negara, tetapi juga sumber inspirasi bagi banyak individu. Di balik pencapaian dan keberhasilan yang mereka raih, tersimpan kisah-kisah memotivasi yang dapat memicu semangat dan dorongan.

Salah satu pelaku UMKM yang akan kita eksplore kali ini adalah Noor Afiati Nugraheni, atau yang sering disapa dengan nama Noor. Seorang pengusaha kuliner asal Bantul yang saat ini tengah menekuni bisnis dengan brand DETIGAKU yang telah beroperasi sejak tahun 2018.

DETIGAKU merupakan sebuah usaha yang fokus di bidang kuliner, khususnya makanan kering ringan. Usaha ini berawal dari Noor yang memproduksi kering kentang. Olahan kentang yang digoreng kering ini kemudian dimasak dan diolah dengan bumbu pedas. Sejak tahun 2018, Noor senantiasa berusahan untuk mengembangkan produk dengan menggali inovasi produk, beliau tidak hanya fokus kepada satu produk saja, melainkan mencoba memproduksi produk lain.

Terdapat kisah menarik dibalik nama “DETIGAKU”. Nama tersebut merupakan inisial dari nama ketiga anaknya, dimana semua anaknya memiliki nama dengan inisial D.

“Dulu pertamanya namanya tuh DETIGA, Cuma karena di Haki sudah ada DETIGA, maka kita tambahi menjadi DETIGAKU yang artinya anak-anak saya ada 3, jadi bisnis ini saya peruntukan untuk anak-anak saya yang semua berawalan huruf D, bisnis ini saya ciptakan untuk mereka” ujar Noor.

Selain aktif dalam kegiatan produksi makanan, Binaan LinkUMKM ini juga terlibat aktif dalam kegiatan yang relevan dengan usahanya. Ia sering mengikuti bazaar makanan dan pameran di Jakarta, di mana produknya mendapat perhatian yang besar. Produk cokelat kacang buatannya pun dikagumi karena memiliki rasa manis yang pas dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.

“Jadi awalnya saya hanya buat kue kering saat lebaran, salah satunya adalah coklat kacang, tapi hanya dibuat 1 tahun sekali, kemudian ada yang nyeletuk kenapa ingin makan coklat kacang kok harus tunggu 1 tahun. Setelah saya pikir bagaimana cara mengemas coklat kacang itu untuk bisa diterima semua kalangan”, ucapnya.

Untuk lebih memperkenalkan produknya, Ibu tiga anak ini juga memutuskan untuk membuat akun YouTube. Melalui akun ini, ia tak jarang berbagi resep, tips, dan cerita di balik usaha mikro miliknya. Noor mengaku selalu berantusias untuk berbagi pengalaman dalam memproduksi makanan lezat serta memberikan wawasan tentang industri UMKM kepada para penggemar dan calon pelanggan.

Saluran YouTube-nya dinilai tepat untuk menjadi tempat bagi masyarakat untuk belajar dan terinspirasi oleh perjalanan Noor dalam mengembangkan bisnisnya dan juga menciptakan kepercayaan dengan calong pelanggan.

“Dengan kehadiran saluran YouTube ini, saya juga dapat menjalin hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan masyarakat luas. Saya sering menerima tanggapan positif dan umpan balik yang membangun dari komunitas online saya ini karena banyak yang tertarik pada produk dan kisah inspirasinya”, jelasnya.

Dalam menjalankan bisnisnya, DETIGAKU menawarkan produk dengan kisaran harga antara 15.000 hingga 35.000 rupiah, tergantung pada jenis dan ukuran kemasan. DETIGAKU telah berhasil membangun usaha yang sukses dan mendapatkan respon positif dari konsumennya.

DETIGAKU dalam perkembangannya sempat mengalami penolakan ketika produk diajukan ke kedinasan. Meskipun Noor mengalami penolakan sebanyak empat kali selama pengujian produknya, ia tidak berkecil hati sedikitpun. Justru dari penolakan tersebut, ia ingin terus berusaha hingga berhasil.

"Bisnis itu tidak mudah, tapi jika kita memiliki niat yang kuat, konsisten, dan terus mempromosikan produk, ketika kita menghadapi kegagalan, kita akan tetap memiliki bekal untuk bangkit Kembali”, pungkasnya.

Dari kisah ini, Noor berhasil memberikan gambaran ketekunan dan tekad yang dimiliki dalam menghadapi tantangan bisnis. Ia menyadari bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah dan menerima bahwa ada rintangan dan kegagalan yang mungkin terjadi di sepanjang jalan. Namun, keyakinannya yang kuat dalam usahanya, komitmen untuk terus berupaya, dan upaya terus-menerus dalam mempromosikan produknya memotivasi Noor untuk tidak menyerah.

***

GN/IN