LINK UMKM -  Menghadapi persaingan usaha yang ketat di Jakarta tidak membuat Ramadhan Saputra patah semangat untuk memulai usaha bakmi Medan. Ia memulai usahanya dari kamar kosnya yang berukuran 2x2 meter di Jakarta Barat. Pada tahun 2019, Ramadhan memanfaatkan pinjaman online melalui aplikasi fintech untuk mendapatkan modal usaha.

Awalnya, Ramadhan hanya mendapatkan pendapatan sekitar Rp 100.000 per hari dari berjualan bakmi Medan di kamar kosnya. Namun, ia memiliki mimpi untuk memiliki usaha bakmi Medan di Jakarta. Dengan modal awal sebesar Rp 6 juta, ia membeli perlengkapan yang dibutuhkan.

Meskipun memiliki pekerjaan tetap, Ramadhan tetap bersemangat untuk mengembangkan usahanya. Ia menjual bakmi Medan setelah pulang kerja. Meskipun waktu dan modalnya terbatas, ia tetap gigih dalam membangun bisnisnya. Suatu saat, Ramadhan diminta memasak bakmi Medan untuk acara ulang tahun anak rekan kerjanya. Ternyata banyak rekan kerjanya yang menyukai bakmi Medan tersebut dan memesan lebih banyak.

Ramadhan mulai mengambil pinjaman sebesar Rp 500.000 melalui pinjaman online pada tahun 2019 untuk modal usahanya. Kemudian, ia memutuskan untuk mengambil pinjaman lebih besar lagi sebesar Rp 1,5 juta untuk membuka kios di mall. Dalam menghadapi pesanan yang semakin banyak, Ramadhan harus menghadapi berbagai tantangan. Ia bahkan harus tidur di tempat usahanya yang berukuran kecil untuk meminimalisir biaya.

Namun, usaha Ramadhan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Kini, usahanya dengan brand Rumah J&039;geer telah memiliki omzet sekitar Rp 300.000 per hari atau sekitar Rp 9 juta per bulan. Selain itu, usahanya juga telah membuka lapangan pekerjaan bagi 400 orang.

Dalam kesimpulannya, kisah Ramadhan Saputra yang membangun usaha bakmi Medan dari kamar kos dan memanfaatkan pinjaman online sebagai modal usaha merupakan inspirasi bagi banyak orang. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, tekad dan semangat Ramadhan dalam mengembangkan usahanya telah membuahkan hasil yang menguntungkan.

***

GN/WS