Kisah Inspiratif Pak Kinong Membangun Perpustakaan Keliling dengan Bemo Baca di Jakarta
Minggu, 25 Juni 2023 | 00:00 WIB
LINK UMKM - Pak Kinong, atau nama aslinya Sutino (58), adalah seorang sopir yang mengoperasikan bemo baca di Jakarta. Konsep bemo baca ini mengacu pada perpustakaan keliling yang ia bangun di dalam bemo tua miliknya. Awal mula ide ini timbul ketika dua temannya yang menjadi dosen di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, berniat untuk membeli bemo Pak Kinong untuk proyek sosial bernama netling (internet keliling) pada tahun 2010. Namun, karena Pak Kinong tidak mengerti internet, ia menyarankan teman-temannya untuk membuat mobil baca.
Meskipun tidak menyelesaikan pendidikan dasar, Pak Kinong memiliki tekad kuat untuk menginspirasi anak-anak Indonesia agar gemar membaca dan meraih kesuksesan. Setelah ide bemo baca disetujui oleh kedua temannya, Pak Kinong mulai menerima sumbangan buku anak-anak untuk dipajang di bemo baca tersebut.
Pak Kinong mulai melakukan perjalanan keliling dengan bemo tuanya ke gang-gang sempit sejak tahun 2013. Selain di daerah Tanah Abang, ia juga sering berkeliling ke Kota Tua dan Jakarta Utara. Setiap hari, ia mengunjungi sekolah-sekolah seperti PAUD, TK, dan SD yang berada di gang-gang sempit mulai pukul 09.00 hingga 15.00. Pada sore harinya, setelah berkeliling sekolah, Pak Kinong kembali menjadi sopir bemo.
Namun, setelah pemerintah melarang operasional bemo, Pak Kinong beralih profesi menjadi pedagang makanan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Meskipun tidak lagi menjalankan bemo baca, ia tetap membuka bemo tersebut di depan gang rumahnya. Anak-anak diperbolehkan membaca dan meminjam buku dari bemo tersebut. Terkadang, anak-anak mengembalikan buku yang dipinjam setelah dua hari.
Keberhasilan bemo baca milik Pak Kinong menarik perhatian publik, termasuk Presiden Joko Widodo. Ia diundang oleh Presiden ke Istana Negara dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2017. Selain itu, ia sering diundang sebagai narasumber di beberapa media. Saat ini, koleksi buku di bemo baca sudah mencapai lebih dari 200 buku, termasuk sumbangan dari Presiden, Najwa Shihab, profesor Universitas Indonesia, dan donatur lainnya.
Meskipun tidak pernah menempuh pendidikan formal dan hidup dengan keterbatasan ekonomi, Pak Kinong tetap berusaha memberikan manfaat kepada orang lain. Ia berharap agar anak-anak Indonesia gemar membaca melalui ide sederhana dengan bemo tuanya. Dengan senyuman, Pak Kinong mengatakan bahwa meskipun tidak memiliki pendidikan yang lengkap, ia tetap yakin bahwa selalu ada jalan bagi orang yang berbuat baik.
***
GN/WS