Ikan Yang Cocok Untuk Mina Padi

Jumat, 2 Desember 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi Ikan Mina Padi (Freepik/Yakobchuk)

LINK UMKM -  Mina padi adalah suatu bentuk usaha tani gabungan yang memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya yang memaksimalkan hasil tanah sawah. Mina padi dengan demikian meningkatkan efisiensi lahan karena satu lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus. Selain keuntungan dari tanaman padi, petani juga mendapatkan keuntungan dari hasil pembesaran ikan sekaligus mengurangi biaya pestisida dan pupuk. Namun, penggunaan aliran irigasi lahan tidak boleh tercemari. Semua jenis padi yang dipilih adalah jenis padi yang tahan terhadap genangan pada awal pertumbuhan tunasnya serta berakar kuat dan lebat.

Agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu, pemeliharaan ikan di sawah harus disesuaikan dengan sistem pengairan yang ada, sehingga produksi padi tidak terganggu. Sawah yang sesuai untuk mina padi adalah sawah yang berpengairan teknis maupun setengah teknis. Usaha mina padi selain merupakan usaha yang menguntungkan, juga dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membantu program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi keluarga.

Tidak semua jenis ikan dapat dibesarkan di lahan tanaman padi. Ikan yang tidak bersifat hidup di dalam lumpur yaitu ikan nila, mujair, mas, koi dan lain-lain. Sedangkan, jenis ikan yang dipilih adalah jenis ikan yang pertumbuhannya cepat, tahan terhadap penyakit, banyak diminati konsumen, harga jual yang tinggi, dan berwarna cerah. Tidak semua jenis ikan dapat dibesarkan di lahan tanaman padi. Ikan yang tidak bersifat hidup di dalam lumpur yaitu ikan nila, mujair, mas, koi dan lain-lain.

Waktu yang tepat untuk menebar benih ikan yaitu di saat tanaman padi berumur 30 HST (Hari Setelah Tanam) yaitu setelah penyiangan pertama dan pemupukan dasar. Penebaran dapat dilakukan pada sore atau pagi hari. Ini bertujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Jumlah benih ikan tebar padat dengan ukuran 5-8 cm kurang lebih berjumlah 1000-2000 ekor/hektar.

Pengaturan air setelah penebaran benih ikan dengan ketinggian mengikuti pertumbuhan tanaman. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang saringan dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah keluarnya ikan yang dipelihara dan mencegah ikan liar masuk ke dalam petakan sawah. Pada pintu pengeluaran air perlu diatur sedemikian rupa, untuk menahan air sesuai dengan kebutuhan dan membuang air yang berlebihan pada saat terjadi hujan.

***

GN/FF

Admin LinkUMKM

9 Desember 2022 | 09:55:11 WIB 1 tahun lalu

Mantapp

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x