Kisah Perjalanan Ali Muharam Founder Makaroni Ngehe saat Merintis Bisnisnya
Selasa, 18 Oktober 2022 | 12:00 WIB
LINK UMKM -
Dalam mencapai kesuksesan pastinya tidak semudah membalik telapak tangan. Sekalipun orang tersebut sudah kaya dan menjalankan bisnis orangtuanya. Sedikit banyak pasti Ia akan berusaha untuk mempertahankan perusahaannya.
Pengalaman tersebut tentu saja berbeda pada orang-orang yang nasibnya kurang beruntung, Ia harus berusaha berkali-kali lipat lebih banyak untuk mencapai kesuksesan yang diinginkan.
Kira-kira itulah yang dilakukan oleh Ali Muharam yang merupakan Founder dari gerai “Makaroni Ngehe”. Saat ini Makaroni Ngehe dapat memproduksi hingga 20 ton makaroni setiap bulannya. Jumlah sebanyak itu dapat menghasilkan 3-5 Juta Rupiah per gerai setiap bulannya. Jika di total dengan penghasilan seluruh gerai, maka Ali mampu menghasilkan omzet hingga 40 milyar rupiah dalam satu bulan di tahun tersebut.
Kesuksesan Ali saat ini tentunya tidak mudah. Ali harus menjalani jalan yang penuh lika-liku untuk sampai pada kesuksesan seperti saat ini.
Seperti yang dilansir dari kumparan.com, sebelum menjadi pengusaha seperti sekarang, Ali merupakan pemuda biasa yang mencari peruntungan di Jakarta. Hal itu dilakukan Ali karena Ia tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi karena tidak memiliki biaya.
Pengalamannya selama hidup di Jakarta terbilang pahit. Ia sendirian, tak memiliki siapapun di kota yang besar ini. Uang yang dimiliki oleh Ali untuk bertahan hidup pun tidak banyak sehingga ia harus bernaung di emperan toko ataupun masjid tempo malam.
Meski begitu Ali tetap berjuang untuk melepaskan diri dari nasib tersebut. Ali sempat bekerja sebagai sales, penjaga kantin khusus karyawan, tukang cuci piring, penjaga toko baju, hingga menulis skenario untuk sinetron.
Mendirikan makaroni Ngehe
Tentu saja Ali ingin mendapatkan hidup yang lebih baik. Untuk mencapai hal tersebut, Ia ingin memulai usaha makaroninya. Ia memilih makaroni karena merasa tidak asing, menu yang dijajakan di gerainya hari ini berasal dari resep milik ibunya yang dihidangkan dirumah.
Ia mengawali usaha makaroninya dengan sebuah gerobak. Upaya awalnya ini ternyata membuahkan hasil yang membuat Ali berkeinginan untuk melebarkan sayapnya.
Untuk mengembangkan usahanya, Ia memulai dengan mencari pinjaman modal sebesar 20 Juta rupiah kepada temannya. Uang 20 Juta yang harus dicicil setiap bulannya Ia membuka gerai pertamanya yang berlokasi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Tidak ada yang membantunya dalam membangun bisnis ini. Mulai dari merancang konsep, mencari bahan baku hingga melayani pelanggan. Setelah bekerja setiap hari, ia juga terpaksa harus tidur di ruko kecil itu hanya dengan beralaskan kertas roti dan selimut.
Jerih payah yang dialami oleh Ali untuk bisa berdiri dengan kakinya sendiri ternyata tidak sia-sia. Gerai makaroni yang awalnya dibuka di sebuah ruko berukuran 2x3 meter ini menjamur. Sekarang makaroni ngehe sudah memiliki 32 gerai yang tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Tangerang Selatan, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.
Berkat kerja kerasnya dalam merintis usaha makaroni yang diambil dari resep ibunya, Ali yang awalnya harus mati-matian untuk bisa hidup sekarang bisa memberikan penghidupan bagi ratusan orang lewat lapangan pekerjaan yang ia sediakan.
Ali tentu saja bisa menjadi orang sukses hari ini, tapi ia tidak akan melupakan semua pengalaman pahit dalam menggeluti kerasnya hidup karena ia menjadikan pengalaman itu sebagai inspirasi bagi nama gerainya, “Ngehe”.
***
GN/BS