BRI Research Institute Gandeng BRI Life dan Universitas Hasanuddin Perdalam Literasi Inklusi Keuangan Bagi UMKM

Selasa, 4 Oktober 2022 | 08:00 WIB

Dok. Webinar BRI Research Institute Gandeng BRI Life dan Universitas Hasanuddin Perdalam Literasi Inklusi Keuangan Bagi UMKM (4/10/22)

LINK UMKM -  BRI Research Institute kembali menghadirkan webinar khusus bagi pelaku UMKM di Bulan Inklusi Keuangan. Webinar yang diadakan pada Selasa, 04 Oktober 2022 ini merupakan kolaborasi dari BRI Research Institute, BRI Life, dan Center of Microfinance Universitas Hasanuddin.

Mengusung tema “Penguatan Peran UMKM dalam Peningkatan Inklusi Keuangan”, ratusan pelaku UMKM hadir dalam webinar yang bertujuan untuk memberikan wawasan penting terkait peran pelaku UMKM Indonesia dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Webinar ini menghadirkan Senior Researcher dari BRI Research Institute Dzulfian Syafrian bersama dengan Pelaksana Tugas (Plt) Centre of Microfinance Universitas Hasanuddin Dr. Andi Nur Bau Massepe dan Executive Vice President Divisi Kanal Alternate BRI Life Dwi Bambang Wicaksono sebagai pembicara utama.

Pemaparan pertama dibuka oleh Dzulfian Syafrian yang membagikan pemahamannya terkait penggunaan platform keuangan digital untuk membantu pengembangan usaha tiap UMKM.

“Sederhananya, inklusi, literasi, dan pendalaman keuangan itu diibaratkan seperti tingkatan pendidikan (sekolah). Semua orang di Indonesia harus masuk sekolah. Itulah yang dimaksud bahwa inklusi keuangan seperti masuk sekolah, pemerintah menginginkan sebanyak mungkin masyarakat yaitu 270 juta jiwa bisa masuk dan paham dengan sistem keuangan,” ujar Dzulfian.

Dzulfian juga mengungkapkan langsung hasil riset dari BRI Research Institute yang menemukan bahwa hanya 3 dari 10 pelaku usaha sudah menggunakan platform digital untuk menjual barang/jasa dan hanya 1 dari 10 pelaku usaha sudah menyediakan pembayaran digital. Artinya, masih sedikit sekali UMKM yang memanfaatkan teknologi digital.

“Padahal, ketika UMKM menggunakan platform digital dapat meningkatkan volume penjualan lebih dari 50%. Harga jual juga bisa naik hampir 40%, omset usaha juga naik hampir 50%, dan keuntungan juga hampir 50%,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Andi Nur Bau Massepe turut memberikan pemahaman terkait adaptasi ulang model bisnis sebagai strategi baru untuk bersaing.

“Tantangan UMKM sekarang terutama pasca pandemi mengubah semua menjadi digitalisasi dan virtual experience. Jadi sudah tidak mungkin pelaku usaha masih tetap tidak mau menggunakan digital, tidak mau menggunakan Whatsapp atau media sosial lainnya. Jangan salahkan kalau pelanggan Anda lari,” jelas Andi.Selain itu, Andi menuturkan pelaku UMKM harus terus menerus meningkatkan pengetahuan akan literasi keuangan sebagai bagian dari model bisnis yang dijalankan.

“Misalnya begini, kalau Bapak dan Ibu tidak tahu produk-produk keuangan yang benar maka, akan menjadi masalah jika nantinya terjadi hal-hal yang tidak terduga sehingga usaha atau diri Bapak dan Ibu tidak terproteksi secara baik,” tambah Andi.

Tidak hanya mendapat insight dari praktisi dibidang keuangan mikro, peserta webinar juga mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai produk asuransi mikro sebagai proteksi diri bagi pelaku UMKM. Dwi Bambang Wicaksono, memberikan gambaran langsung pentingnya asuransi bagi usaha masing-masing.

“Asuransi adalah pilihan terbaik untuk keluarga kita. Pelaku UMKM pun wajib menyediakan proteksi terbaik untuk melindungi usahanya dari resiko terburuk yang mungkin bisa terjadi,” jelas Bambang.

Tips lain juga diberikan oleh Bambang untuk bisa digunakan di kehidupan sehari-hari atau mengembangkan bisnis melalui 3 pilar perencanaan keuangan yaitu pertama, menjaga nilai aset yang kita miliki; kedua, mengembangkan nilai aset yang sudah dimiliki; ketiga, mewariskan aset kepada penerus kita.

Melalui Asuransi Mikro Kecelakaan Kesehatan dan Meninggal Dunia (AMKKM), pelaku usaha dipermudah untuk bisa memiliki asuransi jiwa dengan premi terjangkau. BRI Life sebagai salah satu perusahaan asuransi terpercaya milik BRI mampu memberikan produk asuransi dengan pembayaran premi hanya dengan 50.000 rupiah per tahunnya.

Project Manager BRI Research Institute, Nilam Nirmala, mengatakan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana BRI Research Institute untuk memperkenalkan Program Semarak UMKM Naik Kelas yang diinisiasi langsung melalui Platform Pemberdayaan Digital LinkUMKM yang bisa diikuti oleh seluruh pelaku usaha di Indonesia. Program ini berlangsung sejak 17 Agustus 2022 dan masih terus berlangsung hingga 30 November 2022.

Program Semarak UMKM Naik Kelas ini berhadiah ratusan ribu saldo LinkAja tiap minggunya dan juga berhadiah Smartphone Samsung A33 5G yang akan diundi setiap bulan.

“Seluruh pelaku usaha Indonesia sangat bisa mengikuti program ini. Caranya hanya dengan mengisi survey Skoring UMKM Naik Kelas,” tuturnya. Pengisian survey Skoring UMKM Naik Kelas ini berguna dalam menunjang UMKM untuk dapat melihat posisi kategori kelas usaha masing-masing serta mengetahui aspek kelemahan dan kelebihan dari usaha mereka. Selanjutnya platform Link UMKM dapat memberikan rekomendasi berupa informasi, berbagai pelatihan, modul bacaan, yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.“Setiap UMKM di Indonesia dapat memanfaatkan platform Link UMKM untuk mengembangkan kapasitas usahanya tanpa syarat, tanpa biaya,” tutup Nilam.

(*)

Media Contact

BRI Research Institute | LinkUMKM

Grace Nathania P H

0895 327 472 427

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x