Shoji Morimoto, Pemuda Sukses Karena Menganggur
Rabu, 4 Mei 2022 | 00:00 WIB
LINK UMKM - Hidup di negara mana pun, mendapatkan sebuah pekerjaan layak tentu menjadi impian banyak orang. Namun pada kenyataannya, mencari pekerjaan bukanlah suatu hal yang mudah.
Alih-alih dapat pekerjaan layak, asal bisa kerja apa saja bagi sebagian orang sudah dirasa beruntung banget. Alhasil di luar sana banyak banget orang-orang yang nganggur karena berbagai macam alasan di baliknya.
Mulai dari susahnya dapat pekerjaan hingga karena yang ingin malas-malasan saja. Tak heran jika semakin ke sini citra pengangguran semakin negatif.
Kamu percaya nggak sih kalau zaman sekarang ini yang namanya pengangguran jika ditekuni pun bakalan menghasilkan duit banyak?
Hal itu kayak yang baru-baru ini viral di media sosial, pemuda asal Jepang bernama Shoji Morimoto yang sukses ‘menjual’ dirinya tanpa harus ngapa-ngapain. Kok bisa, ya?
Shoji Morimoto dulunya seorang pengangguran, namun karirnya melonjak fantastis setelah membuka jasa sewa curhat. Hingga sekarang ia memiliki ratusan ribu pengikut di Twitter, dan bahkan sering diundang ke acara televisi sebagai bintang tamu.
Jika kita berpikir bahwa bisnis Morimoto hanyalah bertemu orang asing, mendengarkan cerita mereka atau sekadar menemani mereka, sebenarnya dia tidak dapat melakukan apa pun selain makan, minum, dan "meminjamkan" kehadirannya.
Unggahannya di Twitter menawarkan kepada siapa saja yang membutuhkan seseorang untuk ditemani, seperti melihat bunga sakura, mendengarkan, atau hanya hadir secara fisik.
Ide Morimoto dengan cepat populer di media sosial. Bahkan sebelum dia menyadarinya, Morimoto langsung dibanjiri oleh permintaan dari sejumlah klien.
Meski awalnya Morimoto merasa malu-malu, kini dia terbiasa dibayar oleh para kliennya. Morimoto juga menjelaskan kalau tugasnya sangat bervariasi. Morimoto mendengarkan cerita dari kliennya bisa selama tiga jam.
Morimoto memberi tahu orang-orang bahwa dia tidak memiliki keahlian khusus, dan sebenarnya tidak ingin melakukan apa pun.
Yang dia lakukan hanyalah berada di sana, di sisi para klien. Dia bisa mendengarkan mereka, memberi balasan singkat, berjalan, atau duduk di samping mereka.
IO/MG