Singapura Deteksi 2 Kasus Varian Baru Omicron BA.2.12.1
Kamis, 28 April 2022 | 00:00 WIB
LINK UMKM - Pemerintah Singapura mendeteksi adanya temuan kasus COVID-19 Omicron subvarian BA.2.12.1 pada 28 April. Melalui Kementerian Kesehatan (Ministry of Health / MOH) Singapura, dikonfirmasi ada 2 warga Singapura yang terjangkit varian itu.
Melansir dari Kumparan, temuan kasus subvarian itu terjadi pasca adanya monitoring kasus aktif COVID-19 dan sekuensing genom oleh otoritas berwenang.
Meski ada temuan kasus tersebut, otoritas kesehatan Singapura tidak memasukkan varian BA.2.12.1 sebagai varian yang diperhatikan. Pasalnya, varian itu oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization / WHO) pun tidak termasuk varian dalam pemantauan.
Sementara itu, kasus varian BA.2.12.1 diketahui sebagai penyumbang naiknya kasus COVID-19 di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengungkapkan 36 persen kasus COVID-19 di AS disumbang oleh subvarian Omicron BA.2.12.1. Berdasarkan data yang ada, minggu ini kasus COVID-19 meningkat 26 persen dibanding minggu lalu.
Kasus infeksi BA.2.12.1 pertama ditemukan di New York pada April lalu. Dan saat ini telah menyebar lebih cepat dibandingkan varian lain.
Sebagian besar kasus baru yang ada di AS merupakan varian Omicron, dengan dominasi subvarian BA.2, disusul dengan subvarian BA.2.12.1 yang terus berkembang.
Penelitian tentang subvarian ini masih terus berlanjut, terutama menganalisis dampak yang ditimbulkan jika terinfeksi. Penelitian awal menunjukkan BA.2.12.1 mampu mengindari penganalan oleh sistem kekebalan tubuh daripada varian terdahulunya.
Di belahan Bumi lain, Afrika Selatan akan memasuki gelombang kelima pandemi COVID-19. Kasus positif di negara tersebut alami kenaikan pasca ditemukan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Beberapa ilmuwan memprediksikan gelombang COVID-19 itu terjadi pada bulan ini atau Juni depan.
RZ/MG