Gandeng Perajin Kendang Jimbe Blitar, Anik Jadi Eksportis Sukses Beromzet Rp 5 Miliar
Sabtu, 26 Februari 2022 | 06:00 WIB
LINK UMKM - Produk kerajinan dari Blitar yaitu kendang jimbe kali ini tengah ramai digandrungi masyarakat. Tak hanya dicari oleh konsumen lokal, produk tersebut juga banyak dicari oleh pembeli dari negara lain.
Hal ini karena kendang jimbe tak hanya sekedar sebagai kerajinan tangan, lebih dari itu, produk ini memiliki nilai jual yang tinggi karena menjadi salah satu alat music yang banyak dipakai dalam kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak, utamanya di China.
Tak hanya itu, kendang jimbe dari Blitar juga banyak dicari oleh pembeli luar negeri karena sentuhan artisitknya yang berbeda dari perkusi dan kendang pada umumnya. Kendang jimbe dibuat sedemikian rupa dengan memanfaatkan bahan baku organik sehingga ramah lingkungan.
Dilansir dari Kompas.com, keberhasilan kendang jimbe berhasil merambah pasar ekspor tidak terlepas dari sejumlah eksportir yang memperkenalkan kerajinan asal Blitar tersebut ke pasar global. Salah satu eksportir kendang jimbe yang banyak menjual produk ini ke pasar global adalah Anik Sriati (39). Melalui CV Cherry Blossom Indonesia, perempuan asal Blitar ini berhasil membawa kendang jimbe ke berbagai negera.
Anik menceritakan bisnis ekspor kendang jimbe ini dimulai ketika dia menjadi marketing freelance. Saat itu, dia melihat minat pembeli dari luar negeri untuk kerajinan ini cukup besar. Terlihat permintaan dari buyer, namun tidak bisa memperoleh barang dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan.
Berangkat dari kondisi ini, Anik memberanikan diri untuk terjun menjadi eksportir. Dengan menggandeng sejumlah rekan yang bergerak di bidang forwarder, dia memulai bisnisnya itu. Dalam perkembangannya, dia akhirnya mendirikan badan hukum sendiri berupa CV yang bergerak di bidang ekspor-impor.
Untuk memenuhi permintaan dari pasar luar negeri, Anik menjalin kemitraan dengan sekitar 23 perajin kendang jimbe. Para perajin tersebut diberi pembinaan terkait dengan kualitas ynag harus dipenuhi, agar bisa diterima oleh konsumen luar negeri.
Untuk bahan baku, dia mensyaratkan perajin untuk menggunakan kayu mahoni. Selain kuat, kayu ini juga mudah dibuat motif ukir di samping juga banyak dijumpai di wilayah Blitar.
Dari kemitraan dengan para perajin, Anik mampu mengirimkan sebanyak 4.000 kendang jimbe setiap pekannya. Produk tersebut dikemas dalam 1 kontainer. Dari bisnis ekspor ini, dia berhasil meraup omzet dari Rp 3 Miliar hingga Rp 5 Miliar setiap bulannya.