Berbisnis madu dapat omzet Rp 30 Juta
Kamis, 24 Februari 2022 | 09:00 WIB
LINK UMKM - Alam menyediakan apapun yang dibutuhkan manusia. Tanpa harus mengeksploitasinya, manusia akan mendapatkan segala sesuatu dari alam. Prinsip itulah yang dipegang oleh peternak lebah yang ada di Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Slamet Suryadi (33).
Saat beraktivitas di kebun, banyak petani yang menganggap bahwa lebah adalah musuh atau hama yang harus dibasmi. Sehingga keberadaan lebah di lahan pertanian dan perkebunan kerap dianggap berbahaya sehingga harus diusir. Namun saat itu dia punya pemikiran lain.
Slamet Suryadi merupakan peternak lebah yang sudah lebih dari 10 tahun menjalankan usaha ini. Sebelumnya, dia lebih banyak menghabiskan waktu membantu orang tuanya mengelola kebun kopi yang ada di wilayahnya.
Sebagai peternak lebah, dia sangat menyadari bahwa alam yang lestari adalah kunci sukses menjalankan usaha berbasiskan lingkungan. Kehadiran lebah bisa memberikan berkah karena madu yang dihasilkan. Keberadaan hewan jenis serangga ini juga menjadi indikator bahwa kondisi lingkungan memang lestari sehingga mendukung lebah bisa mendapatkan madu dari tanaman yang ada di sekitarnya.
Untuk memperluas jangkauan pasar, dia melakukan diversifikasi produk. Yakni dengan membuat produk madu herbal yang berupa madu murni dengan bawang putih. Produk-produk tersebut dijual secara langsung maupun melalui e-commerce yang ada.
"Alhamdulillah sepanjang tahun ini omzet penjualan madu mencapai Rp 370 juta, kalau dirata-rata mencapai sekitar Rp 30 juta per bulan," kata Slamet.
Atas keberhasilannya bangkitkan perekonomian masyarakat sekitar, Slamet mendapatkan banyak bantuan dari berbagai institusi pemerintah dan perusahaan swasta. Salah satu perusahaan yang cukup rajin memberikan bantuan adalah PT Toba Pulp Lestari Tbk