Lewat ragam inovasi, bisnis kemitraan kedai kopi Tak Kehabisan Pembeli
Senin, 21 Februari 2022 | 10:00 WIB
LINK UMKM - Inilah salah satu usaha yang hingga kini terus bertambah pemainnya pada era ini. Peminatnya pun seolah tidak akan lekang. Ya, bisnis kedai kopi yang lagi naik daun.
Dua tahun belakangan, kedai kopi anyar dan tak jarang langsung menawarkan kemitraan usaha bermunculan bak jamur di musim hujan.
Fenomena es kopi susu kekinian menjadi salah satu faktor yang membuat bisnis kedai kopi di Tanah Air begitu menggeliat sampai sekarang.
Bukan cuma itu, para pengusaha kedai kopi pun seolah tidak mau kalah dengan pemain sejenis.
Beragam inovasi terus bermunculan di banyak kedai kopi. Mulai ragam menu yang berpadu dengan aneka kopi, penggunaan teknologi digital untuk urusan pemesanan, hingga tata ruang dan desain dari kedai kopi.
Untuk lebih jelasnya, ada kedai kopi yang menawarkan kemitraan. Berikut uraian singkatnya:
Sudut Pandang Kopi
Pemain lainnya adalah Davin Cassidy asal Jakarta, pemilik Sudut Pandang Kopi. Usaha ini baru berjalan dua tahun.
Sejauh ini, Sudut Pandang Kopi masih menawarkan kemitraan usaha dan nilai investasinya tidak berubah. Pertama, paket senilai Rp 59 juta dan kedua Rp 69,9 juta.
Yang menarik, Dalvin tengah memberi promo khusus untuk menyambut hari ulang tahun Sudut Pandang Kopi.
Jadi, untuk paket Rp 59 juta turun menjadi Rp 45 juta, dan paket Rp 69,9 juta dia pangkas jadi Rp 55 juta. Tetapi, promo tersebut hanya berlaku sampai April nanti.
Kedua paket investasi ini berlaku selama lima tahun. Saat bergabung, mitra mendapatkan ragam fasilitas peralatan dan perlengkapan usaha, termasuk teknologi kasir online.
Sebagai catatan, Sudut Pandang Kopi mengenakan biaya royalti atau jasa perawatan merek kepada mitra Rp 1,2 juta per bulan.
Supaya eksis, Sudut Pandang Kopi juga terus menelurkan inovasi menu. Mulai aneka minuman kopi dan non-kopi serta tambahan topping di menu tersebut. Harganya, masih sama, Rp 18.000 sampai Rp 25.000 per cup.
Davin berharap, dengan ada promo paket kemitraan usaha dan konsep dari Sudut Pandang Kopi, bisa membuat kedai kopinya makin dikenal luas.
Tentu, membuat lebih banyak mitra bisnis yang bergabung. Apalagi, ia menargetkan, sampai akhir tahun ini bisa menggandeng minimal 50–100 mitra.
Kopi Teman
Peluang bisnis kedai kopi yang sedang tren di Indonesia juga Edwin Lau, pemilik Kopi Teman, garap. Kopi Teman berdiri pada April 2018 dan mulai tawarkan kemitraan sejak Maret 2019 lalu.
Awalnya, Edwin hanya menyuguhkan tiga jenis minuman berbasis kopi. Seiring waktu berjalan, menunya makin bertambah, menyesuaikan permintaan pasar.
Kopi Teman memiliki lebih dari 15 varian kopi dan non-kopi. Kini, Edwin menyebutkan, sudah banyak variasi menu di Kopi Teman, mulai dari regal rum, kopi susu salted caramel, kopi susu aren, sampai minuman kekinian lainnya.
Tak hanya menu yang berkembang, Kopi Teman juga menambah gerai, dari tahun lalu tiga gerai yang ada di Jakarta Barat, kini sudah 11 gerai di Jabodetabek. Sebanyak delapan gerai adalah milik mitra.
Tahun lalu, nilai paket kemitraan yang dia tawarkan Rp 26 juta. Kini, Kopi Teman membuka peluang kemitraan dengan paket mulai dari Rp 41 juta yang akan mendapatkan beragam fasilitas.
Kendala di bisnis ini adalah mencari lokasi baru. Maklum, di setiap sudut hampir sudah bercokol kedai kopi.
Meski begitu, Edwin tidak gentar lantaran Kopi Teman punya ciri khas tersendiri. Misalnya, dari sisi harga yang tidak lebih dari Rp 12.000 per cup.
Dengan keunikan tersebut, dia optimistis, gerai Kopi Teman masih bisa terus bertambah menjadi 20 outlet lagi di akhir tahun nanti.