Bisnis Bambu Hoki Yang Membawa Keberuntungan
Minggu, 2 Januari 2022 | 16:00 WIB
LINK UMKM - Usman Udin, salah satu pelaku bisnis bambu cina atau lebih dikenal dengan bambu hoki telah membuktikan bahwa bisnisnya kini telah membawa keberuntungan baginya. Dengan brand bisnisnya bernama ‘I-on Orchid” Udin kini meraup untung 15 juta per bulan bahkan lebih.
Udin menceritakan, dirinya telah melakoni bisnis yang dijalankan saat ini sejak 10 tahun yang lalu di Taman Anggrek, Ragunan, Jakarta Selatan
Memiliki nama latin Dracaena Sanderiana ini dipercaya akan membawa keberuntungan bagi yang memilikinya. Selain itu, bambu china juga dapat menjadi penghias ruangan saat Imlek tiba. Maka tidak heran jika tanaman ini menjadi primadona saat menjelang Imlek tiba.
Bahkan dikatakan Udin, tidak hanya warga Tionghoa saja yang menganggap sebagai pembawa rezeki. Mitos pembawa keberuntungan juga dipercaya sebagian warga pribumi.
“Bahkan mereka juga ikut berburu bambu rejeki ketika Imlek tiba dan berharap juga memperoleh keberuntungan,” kata Udin.
Selain ramai saat menjelang perayaan imlek, Udin mengakui pada hari biasa juga selalu kewalahan memenuhi kebutuhan permintaan konsumen, terutama perkantoran swasta maupun kementerian yang biasa membeli dalam jumlah besar. Bahkan, untuk perkantoran swasta maupun kementerian permintaannya mencapai 200 pot/minggu.
“Kita bukan hanya menjual perabot saja, tapi kita juga menyediakan jasa penyewaan tanaman,” ujar Udin.
Jika menyewa, Udin menetapkan biaya sebesar Rp 25 ribu/pot/hari. Dalam sehari setidaknya Udin mampu menyewakan sebanyak 50 pot. Pada umumnya, bambu mungil yang memiliki ukuran rata-rata antara 30 cm hingga satu meter ini dibandrol dengan harga sekitar Rp50 ribu-500 ribu.
Nilai tersebut tergantung pada ukuran dan bentuk rangkaian tersebut. Jika belum dirangkai, Udin menjual hanya Rp 40 ribu/pot, sedangkan yang sudah jadi (dirangkai) Rp 50 ribu/pot.
“Jika permintaan banyak, dalam satu bulan kami bisa mengantongi hingga Rp15 juta atau lebih,” katanya.
Diakui Udin, dirinya juga mengikuti pameran tanaman hias di Mall. Hal tersebut dilakukan untuk memperluas pasar, bahkan dirinya mampu meraup keuntungan yang berlipat ganda dibanding hari-hari biasa nya.
“Keuntungannya bisa 30 persen dibanding hari biasa,” katanya.
Terkait perawatan bambu rejeki, Udin mengatakan hal tersebut sangat mudah dilakukan.
“Hanya diganti air nya saja seminggu sekali bambu akan tetap subur dan menghijau,” katanya. Namun proses merangkai bambu rejeki ini tidaklah mudah, memerlukan waktu yang cukup lama sekitar dua bulan pembuatannya.
RZ/MG