Simak 6 Level Startup, Tak Hanya Unicorn

Jumat, 31 Desember 2021 | 17:00 WIB

Simak 6 Level Startup, Tak Hanya Unicorn

LINK UMKM - Selama ini kita hanya tahu beberapa level startup alias perusahaan rintisan, yang paling sering terdengar adalah unicorn dan decacorn. Namun ternyata masih ada level startup yang lain.

Sebagai informasi, startup dinilai berdasarkan valuasinya. Angka valuasi ini dijadikan acuan untuk mengukur potensi bisnis perusahaan.

Dilansir dari Kompas.com, valuasi adalah nilai ekonomi sebuah perusahaan. Jika suatu startup memiliki valuasi Rp 1 triliun maka jika ada yang ingin mengakuisisinya harus membayar sebanyak Rp 1 triliun. Semakin banyak pendanaan yang didapatkan perusahaan startup, maka angka valuasinya akan meningkat. Nilai valuasi yang tinggi dinilai memiliki prospek yang sangat bagus dan tentunya dapat menarik banyak investor.

Selama satu dekade terakhir, bisnis startup mulai berkembang pesat di Indonesia. Banyak pebisnis yang mulai membuat perusahaan startup sendiri, meski cukup banyak juga yang tidak berhasil.

Perusahaan startup ini ternyata memiliki tingkat atau level yang berbeda dilihat dari angka valuasinya. Berikut enam level valuasi startup:

1. Hectocorn

Startup yang memiliki level hectocorn memiliki nilai valuasi 100 miliar dollar AS atau setara Rp 1.400 triliun. Level hectocorn adalah level valuasi tertinggi perusahaan. Jika dilihat berdasarkan valuasinya, perusahaan teknologi seperti Apple, Google, Microsoft, Facebook, Oracle, dan Cisco berada di level hectocorn.

2. Decacorn
Perusahaan startup yang berlevel decacorn memiliki valuasi 10 miliar dollar AS atau setara Rp 140 triliun. Perusahaan yang sudah mencapai level ini yaitu Xiaomi, Uber, Airbnb, Dropbox, WeWork, hingga SpaceX.

Perusahaan startup asal Indonesia juga ada yang sudah mencapai level decacorn yakni Gojek Indonesia. Saat merger dengan Tokopedia menjadi perusahaan GoTo, valuasinya ditaksir mencapai Rp 257 triliun. Namun, jika perusahaan startup sudah mencapai level decacorn akan semakin sulit mencari investor baru. Pasalnya, investor harus memiliki kapasitas pendanaan yang besar.

3. Unicorn

Level valuasi tertinggi ketiga adalah unicorn, dengan nilai valuasi 1 miliar setara Rp 14,1 triliun. Pada level ini masih ada investor yang berani memberikan pendanaan.

Contoh perusahaan startup yang sudah mencapai level valuasi unicorn adalah Traveloka dan Bukalapak. Baru saja perusahaan Kopi Kenangan bergabung di jajaran startup unicorn setelah mendapat suntikan dana Rp 1,3 triliun.

4. Centaurus

Centaurus adalah level valuasi perusahaan startup yang bernilai 100 juta dollar AS atau setara Rp 1,40 triliun. Pada level ini, para investor akan mulai melirik perusahaan startup yang berada di level centaurus. Pasalnya, perusahaan dinilai memiliki prospek bagus untuk dapat berkembang.

5. Ponies

Level ponies atau kuda poni diistilahkan untuk perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi mencapai 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 140 miliar.

Startup pada level ini tengah mengusahakan agar dapat berkembang. Jika perusahaan mampu mempertahankan dan meningkatkan valuasinya, maka investor akan lebih tertarik mendanai.

6. Cockroach

Cokroach alias kecoa merupakan level terendah dari startup ini masih bervaluasi kecil karena baru saja berdiri dan sedang berjuang untuk merintis bisnis. Oleh karenanya, startup di level ini tidak boleh dipandang sebelah mata karena pantang menyerah dan aktif membangun bisnisnya.
Perusahaan pada level ini dapat menarik investor untuk memasukkan modalnya sehingga valuasinya bisa berkembang. Biasanya, investor akan dihargai dengan obligasi konversi atau ekuitas kepemilikan.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x