Pemuda Ini Beromzet Miliaran Rupiah Per Bulan Lewat Batik
Kamis, 23 Desember 2021 | 07:00 WIB
LINK UMKM - Saat ini, batik semakin kian digemari berbagai macam kalangan, karena mempunyai kesan yang santai namun tetap tetap terlihat formal dan dapat diterima di berbagai acara resmi, membuat batik semakin diminati, terutama pada kalangan milenial. Terlebih desain dan motifnya beragam menjadi batik semakin diminati kalangan milenial.
Dengan begitu batik memiliki potensi bisnis yang cukup menjanjikan untuk digeluti. Banyak pengusaha yang kini tertarik akan bisnis batik. Salah satunya adalah Michael Wirawan, yang memproduksi batik dengan desain kekinian, sehingga dapat dikenakan sehari-hari dan cocok untuk kaum milenial.
Dengan potongan yang slim fit untuk kemeja pria hingga bikini batik pertama di Indonesia menjadikan Flike Store mempunyai keunikan tersendiri dari brand batik yang ada. Tidak sampai disitu, Flike Store berhasil mencuri perhatian masyarakat, dengan campaign-nya di media sosial flikestoresquad yang berjalan selama satu tahun.
"Melalui campaign ini kami memberikan edukasi tentang berbagai informasi terkait batik Indonesia. Michael memiliki kekhawatiran terhadap negara asing yang kerap kali ingin mengklaim batik sebagai baju daerahnya," ujar Michael.
Dengan mengusung brand Flike Store, Michael kini mengantongi omzet miliaran rupiah setiap bulannya. Kualitas dan harganya yang terjangkau membuat batik Flike Store cepat mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Deretan artis Tanah Air pun telah mengenakan batik Flike Store, seperti Gisella Anastasya, Chelsea Olivia, Shandy Aulia, Samuel Rizal, Jessica Iskandar, Ayu Ting Ting, Natasha Wilona hingga pengacara kondang, Hotman Paris.
"Dengan misi budaya, saya berhasil menghimpun 200 influencer untuk turut berpartisipasi bersuara dalam campaign ini," imbuh Michael.
Diakuinya, bisnis yang berdiri sejak Maret 2015 ini ternyata sempat mengalami hambatan. Pada saat ia menggaet para artis untuk bekerja sama, dia mengira hal itu akan memberikan imbal balik yang positif terhadap bisnisnya.
"Namun, setelah semua uang tabungannya habis, keuntungan yang diharapkan pun tidak didapat," ungkapnya.
Di titik itulah, pria yang kini berusia 24 tahun tersebut putus asa dan ingin menutup Flike Store. Untungnya, orangtua memberikan dorongan yang sangat positif hingga membuat Michael kembali bangkit memperjuangkan Flike Store hingga ke titik hari ini.
Michael berencana ke depannya bisa melakukan ekspansi bisnis hingga ke luar negeri. Ia ingin semakin banyak orang mengetahui budaya Indonesia melalui batik Flike Store.