LINK UMKM - DamoGo merupakan startup asal Indonesia dan Korea Selatan. Damogo sendiri adalah aplikasi smartphone bagi pebisnis makanan dan minuman (F&B) untuk membuat bisnis berkelanjutan.

"Terdapat sejumlah inefisiensi di lapangan yang membuat hasil pertanian tidak terserap baik dan berisiko terbuang menjadi limbah dan polusi," kata Co-founder dan COO DamoGo, Muhammad Farras sesuai siaran pers.

DamoGo berusaha memecahkan masalah limbah dan polusi dengan menyediakan layanan penghubung antara pemasok dan pebisnis F&B melalui aplikasi smartphone. Aplikasi DamoGo membantu pemilik bisnis F&B untuk merapikan sistem manajemen dan purchasing.

Melalui aplikasi ini pebisnis F&B terdigitalisasi dan menjadi ruang interaksi jual-beli bahan pangan antara pebisnis dengan pemasok. Melalui aplikasi ini pebisnis F&B dapat menerapkan operasional bisnis berkelanjutan dan efisien.

Dengan mempersingkat proses rantai pasok, mengurangi emisi dan biaya, serta mendukung keberlangsungan bisnis petani dan pemasok skala kecil dan menengah.

Pemanfaatan produk pangan yang tak sempurna Waroong by DamoGo, salah satu layanan dari DamoGo, menyediakan produk pangan dengan dengan tingkatan A, B, dan C, yang dipanen segar oleh petani dan pemasok DamoGo.

Salah satu bentuk produk pangan tingkat C adalah hasil pertanian yang tidak sempurna dari segi bentuk atau ukuran.

Produk jenis ini menjadi penyumbang limbah pangan yang signifikan karena tidak sesuai dengan standar ritel dan pada akhirnya terbuang sebelum dimanfaatkan.

"Dengan harga yang terjangkau, pemilihan bahan pangan yang tidak sempurna mendukung bisnis F&B untuk menghemat biaya operasional," kata F&B Business Collaborator, Hartono Moe.

Lewat pemanfaatan produk pangan tak sempurna ini juga ia sebutkan mempermudah transisi bisnis makanan dan minuman yang berkelanjutan.